Berita UtamaHankamMancanegara

Meski Diancam AS, Iran Tetap Menjalankan Program Rudal Balistiknya

NUSANTARANEWS.CO – Kesepakatan nuklir yang juga dikenal dengan JCPOA (Joint Comprehensive Plan of Action) – ditandatangani pada bulan Juli 2015 oleh Uni Eropa, Iran dan kelompok negara P5+1 yang terdiri dari Amerika Serikat, Rusia, China, Prancis, dan Inggris ditambah Jerman. Perjanjian nuklir tersebut telah menetapkan pencabutan sanksi secara bertahap terhadap Iran dengan imbalan bahwa program nuklir Iran bukan untuk senjata.

Sampai berita ini diturunkan, ketaatan Iran atas kesepakatan nuklir tersebut telah dikonfirmasi oleh Direktur Jenderal Badan Energi Atom Internasional (IAEA) Yukiya Amano yang mengunjungi Teheran pada hari Minggu. Dalam sebuah konferensi pers bersama dengan Presiden Organisasi Energi Atom Iran (AEOI) Ali Akbar Salehi, menyatakan bahwa semua komitmen terkait program nuklir yang dibuat oleh Iran di bawah JCPOA sudah dilaksanakan dengan baik.

Di tengah ancaman penarikan sepihak oleh Presiden Trump atas kesepakatan nuklir Iran dan penerapan sanksi anti-Iran yang baru oleh AS – Presiden Iran Hassan Rouhani, pada hari minggu mengatakan bahwa program rudal balistik Teheran telah mematuhi semua peraturan internasional dan tidak melanggar resolusi DK PBB 2231.

Baca Juga:  Pemkab Sumenep Diganjar Penghargaan atas Komitmen dalam Penanggulangan Narkoba

Rouhani juga menekankan bahwa Teheran tetap akan menghasilkan senjata yang dibutuhkan untuk mempertahankan integritas dan teritorialnya. Dan Republik Islam Iran tidak akan ragu menggunakannya demi melindungi kedaulatan negara.

Pada kesempatan itu juga, Hassan Rouhani mengatakan bahwa pemerintah AS yang sedang berkuasa menunjukkan bahwa mereka “tidak memiliki komitmen terhadap kesepakatan internasional” dan tidak menghormati negosiasi dan kesepakatan, dan menambahkan bahwa negara tersebut (AS) tidak dapat dipercaya.

“Musuh harus tahu bahwa pelanggaran terhadap kesepakatan apapun akan merugikan mereka, dan Republik Islam Iran akan memberi mereka jawaban,” lanjut Rouhani.

Seperti diketahui, Presiden Trump pada awal bulan ini telah menolak untuk menyetujui kepatuhan Iran terhadap JCPOA, dengan mencaricari alasan lain yang tidak ada hubungan dengan kesepakatan nuklir Iran. Padahal Badan Energi Atom Internasional telah memastikan bahwa Teheran mematuhi seluruh kesepakatan tersebut. (Banyu)

 

 

 

Related Posts

1 of 53