Puisi Muhamad Arifin
SEBUAH MIMPI YANG HENDAK MENGIRIM KABAR
Jendela dikamar terbuka
kuingin menjadi angin
perlahan masuk
membuka mimpi yang suram
tentu di mata cengangmu
garis puisi ibu kau tiriskan
sesekali doa kecil yang hendak
menuju ruang langit
boleh saja hari ini menjadi awan
gemuruh luka di sisa lelahmu
membakar ranjang
setelah kau bangun
hingga bernafas menjadi album
menjaring mimpi-mimpi
yang hendak terkubur
airmata cahaya
disela gigil upacara manusia
di tengah kecemasan keimanan
yang perlahan mengirim kabar
tamaram.
Semarang, 08 Oktober 2017
Muhamad Arifin, lahir pada 21 April 1998 di dusun Domas, Desa Kenteng, Toroh, Grobogan, Jawa Tengah. Alumni Pondok Pesantren Al-anwar Mranggen Demak, Mahasiswa Ilmu Komunikasi USM. Bergiat di Forum Komunikasi Mahasiswa Islam USM. Buku kumpulan puisi bersama Memo Anti Terorisme (2016), Memo Anti Kekerasan Terhadap Anak (2016) Aquarium & Delusi 1000 Penyair Terpilih Nusantara penulis buku tamu Gunawan Maryanto (2016).
__________________________________
Bagi rekan-rekan penulis yang ingin berkontribusi (berdonasi*) karya baik berupa puisi, cerpen, esai, resensi buku/film, maupun catatan kebudayaan serta profil komunitas dapat dikirim langsung ke email: [email protected] atau [email protected]