NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Mantan Panglima TNI Jendral Purn Moeldoko meminta untuk tidak menilai Panglima TNI Gatot Nurmantyo sebagai sumber dari kegaduhan. Menurut Moeldoko masyarakat membutuhkan ketenangan.
Ini menyusul informasi membingungkan dari para elit belakangan ini, terkait senjata. Misalnya mengenai pernyataan Menkopolhukam Wiranto, dengan Polri dan BIN yang berbeda-beda. Juga pernyataan Polri terkait klarifikasi senjata yang tidak konsisten (kerap beruba-ubah).
“Begini, intinya adalah masyarakat Indonesia perlu mendapatkan sebuah kodisi yang teduh nyaman aman. Tidak menginginkan kegaduhan dari waktu ke waktu,” ujar Moeldoko, Rabu (4/10/2017)
Dirinya tidak mau terlalu banyak berkomentar soal polemik yang menuding Panglima TNI sebagai sumber kegaduhan. Karena menurutnya hal tersebut akan memunculkan polemik baru di tengah-tengah masyarakat.
“Saya tidak ingin memunculkan kegaduhan baru. Intinya adalah kondisi kompetitif dunia ini sudah luar biasa. Tadi saya sudah jelaskan,” sambungnya.
Menurut Moeldoko, saat ini ancaman nyata yang sedang dihadapi oleh pemerintah berasal dari luar negeri. Oleh karena itu, ia mengingatkan kepada seluruh rakyat untuk menghentikan kegaduhan yang berpotensi menimbulkan ancaman terhadap persatuan dan kesatuan NKRI.
“Maka yang jauh lebih penting, ancaman di luar jangan sampai tidak kita kenali dengan baik. Tapi justru kita memunculkan ancaman baru yang justru kita ciptakan sendiri. Padahal ancaman luar yang harus kita sikat,” pungkas Moeldoko.
Pewarta: Syaefuddin A
Editor: Romandhon
