NusantaraNews.co, Jakarta – Direktur Eksekutif Indonesia Club, Gigih Guntoro menyatakan, Telkom merupakan perusahaan go publik yang sangat seksi di kalangan pelaku bisnis dan pasar saham. Bahkan tergolong dalam saham blue chip di bursa saham Indonesia dan bursa saham New York.
Sementara pasar Indonesia, kata Gigih, telah menjadi prospek bisnis yang menjanjikan baik untuk kerjasama investasi maupun dalam teknologi informasi. Kejadian terganggunya satelit Telkom 1 menjadi satu catatan tersendiri bagi pelaku pasar keuangan, pasar saham dan publik.
“Bagi sejumlah kalangan pengakuan Telkom yang berubah-rubah dan cenderung tidak konsisten atas pernyataan tersebut menjadi perhatian khusus bagi pelaku pasar. Beberapa kali direksi Telkom memberikan pernyataan yang cenderung manipulatif dan terkesan melakukan kebohongan publik,” kata Gigih di Jakarta baru-baru ini.
Di samping itu, ungkap Gigih, ternyata perusahaan raksasa telekomunikasi Indonesia ini memperaktikkan sejumlah kebohongan besar. Satu kebohongan diantara yang lain ialah bahwa, Satelit produksi Lockheed Martin yang mulanya menjadi alasan Telkom yang diduga untuk menutupi perihal yang sebenarnya telah terjadi di tubuh raksasa Telekomunikasi Indonesia ini.
“Telkom terus mempersalahkan bahwa kekacauan yang menimbulkan matinya ribuan ATM dan sejumlah kantor kas BCA, Mandiri, BNI, BRI adalah dikarenakan terjadinya kerusakan satelit,” jelasnya.
Hal ini, kata dia, diperparah dengan pernyataan Telkom yang mengatakan bahwa Satelit sudah tidak dapat digunakan kembali karena sudah selesai masa tugasnya hingga tahun 2015 yang lalu.
“Bahkan sempat terlontar bahwa satelit Telkom 1 A2100A dinyatakan hancur. Tetapi kemudian pihak Telkom mengatakan satelit Telkom 1 masih dapat dihubungi,” imbuhnya.
Dia menegaskan bahwa, dalam hal ini menimbulkan spekulasi bagi publik. Sampai saat ini, katanya, pihak produsen satelit Telkom 1 (Lockheed Martin) belum pernah memberikan pernyataan resmi mengenai klaim PT. Telkom. Klaim PT. Telkom yang menyatakan bahwa masa berlakunya satelit tersebut adalah 15 tahun dirasa masih janggal dengan harga yang tidak murah.
“Penelusuran Indonesian Club, pihak Lockheed belum pernah memberikan keterangan bahkan mengklarifikasi sebagai bentuk penjelasan atas klaim PT. Telkom. Patut kita ketahui Lockheed Martin merupakan perusahaan raksasa Amerika yang bukan hanya bergerak dibidang satelit. Melainkan memproduksi senjata, pesawat tempur, peluncur rocket dan alat2 pertahanan lainnya,” kata dia.
Menurut pengamatan Indonesian Club, Nama perusahaan ini sangat disegani oleh pelaku pertahanan baik negara maupun perusahaan pertahanan. “Kredibilitas mereka saat ini dipertaruhkan dengan tindakan ceroboh para direksi Telkom yang sembarangan mendiskreditkan produk Lockheed Martin dengan mengklaim apa yang terjadi pada satelit produksinya tersebut,” jelas Gigih.
Baca: Skandal Telkomgate: Empat Kebohongan Besar dan Ketidakwajaran Telkom
Pewarta/Editor: Ach. Sulaiman