NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Gerindra adalah salah satu partai politik nasional yang merasa ‘sakit hati’ dengan isi pidato politisi NasDem Viktor Laiskodat beberapa waktu lalu di Kupang. Bagiamana tidak, di depan konstituennya, Viktor terkesan melakukan doktrinasi agar masyarakat tidak memilih Gerindra (calon bupati hingga anggota dewan) dalam Pemilu.
Celakanya, Viktor juga menuding Gerindra adalah salah satu partai politik yang mendukung konsep negara khilafah dan berdiri di balik gerakan ekstremis. Viktor dituding telah melakukan tindakan menghasut dan mengadu-domba anak bangsa Indonesia.
Pidato Viktor itu segera mendapatkan kecaman keras dari sejumlah pihak, termasuk Gerindra sendiri. Untuk itu, Gerindra mengeluarkan sikap tegas menanggapi pidato Ketua Fraksi Partai Nasdem.
“Pidato kontroversi Ketua Fraksi Partai NasDem DPR RI, Saudara Viktor Bungtilu Laiskodat, yang sedang viral di sosial media perlu saya sikapi,” kata Edhy Prabowo, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Minggu (6/8/2017).
Berikut sikap Wakil Ketua Umum Partai Gerindra:
1. Pidato tersebut merupakan fitnah yang kejam dan bentuk penghinaan kepada Partai Gerindra. Tuduhan tersebut sangat tidak berdasar, menyesatkan dan mencemarkan nama baik partai kami.
2. Pidato tersebut justru bertentangan dengan keberagaman dan tidak menghormati perbedaan. Bagaimana bisa Partai Gerindra yang memiliki sudut pandang berbeda dalam menyikapi suatu persoalan negara, lantas dituding membahayakan Pancasila dan disebut golongan intoleran. Bagi saya itu merupakan sudut pandang yang amat sempit dan dangkal.
3. Partai Gerindra adalah partai yang lahir dari rahim patriotisme dan nasionalisme. Menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Bhineka Tunggal Ika dan NKRI sesuai cita-cita para pendahulu yang memperjuangkan Bangsa.
4. Partai Gerindra sangat menghormati keberagaman dalam berkeyakinan. Buktinya, Gerindra memiliki organisasi sayap yang mewakili tiap-tiap keyakinan. Seperti GEMIRA (Muslim), KIRA (Kristen) dan GEMA SADHANA (Hindu dan Budha). Ini semua menjadi bukti bahwa Gerindra senantiasa merawat serta menjaga keberagaman dalam berkeyakinan.
5. Ketua Umum sekaligus pendiri partai kami Bapak Prabowo Subianto adalah figur yang hidupnya dihabiskan untuk mengabdi kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia. Baik sebagai prajurit TNI ataupun pemimpin partai yang menjunjung tinggi demokrasi dan Pancasilais. Beliau juga lahir dan besar dari lingkungan keluarga terhormat, plural, serta menghormati segala bentuk perbedaan.
6. Pidato fitnah tersebut bukan lagi tentang pidato politik, melainkan sudah menyentuh marwah Partai Gerindra. Karena itu, kami tidak akan diam dan akan mengambil langkah-langkah hukum sesuai dengan aturan konstitusi yang berlaku.
7. Kami sudah terbiasa menghadapi fitnah. Terlebih ketika musim politik dan ketika figur Pak Prabowo dan Gerindra yang semakin dicintai dan diminati rakyat. Fitnah yang dilakukan adalah wujud kepanikan dan putus asa dari pihak lawan yang jauh dari sifat ksatria.
8. Saya minta kepada seluruh kader dan simpatisan Partai Gerindra se-Indonesia agar tetap solid menjaga barisan. Tidak mudah terprovokasi dan tetap terpimpin. Percayalah, segala fitnah yang dilancarkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab akan membuat kita semakin besar dan kuat.
9. Mengajak kepada seluruh unsur parpol manapun agar dapat berpolitik secara dewasa, sehat, santun dan menjauhi upaya adu domba yang dapat memecah belah rakyat. Ingat, rakyat sudah cerdas dan tidak mudah dibodohi. Rakyat bisa menilai dan memilah mana fakta dan mana fitnah.
Pewarta: Ach. Sulaiman
Editor: Eriec Dieda