Kesehatan

Legislator Nasdem Kritisi Lumbung Pangan Jatim 

Legislator Nasdem kritisi Lumbung Pangan Jatim
Legislator Nasdem kritisi Lumbung Pangan Jatim

NUSANTARANEWS.CO, Surabaya – Legislator Nasdem kritisi Lumbung Pangan Jatim yang diluncurkan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur guna menjamin ketersediaan bahan pokok bagi masyarakat dalam rangka menyikapi situasi pandemi Covid-19 saat ini. Lumbung Pangan tersebut menyediakan bermacam bahan pokok dengan harga murah, bahkan di bawah harga pasar yang di launching pada Selasa (21/4) di Jatim Expo Kota Surabaya.

Bahan pokok yang dijual oleh Lumbung Pangan Jatim ini seperti beras, minyak goreng, telur ayam, gula, daging ayam, daging ikan, dan juga bawang putih. Menurut Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Lumbung Pangan Jatim ini adalah untuk memberikan berbagai macam kemudahan di tengah pandemi Covid-19 ini.

Tak hanya harganya yang murah, Lumbung Pangan Jatim ini uga bisa diakses secara online. Namun langkah Pemrov Jatim ini mendapat kritikan keras dari Anggota Komisi B DPRD Jatim, Mirza Ananta

Mirza mengatakan bahwa Pemerintah menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) tapi malah menciptakan kerumunan masa dalam jumlah besar. “Pemerintah kan menerapkan PSBB dan juga ada Maklumat Kapolri, kenapa Pemrov Jatim malah melanggarnya dengan adanya kerumunan massa,” kritiknya.

Baca Juga:  Pemkab Pamekasan Dirikan Rumah Sakit Ibu dan Anak: Di Pamekasan Sehatnya Harus Berkualitas

Politisi Nasdem asal Kabupaten Ponorogo itu menambahkan bahwa Lumbung Pangan Jatim itu tujuannya sangat baik. “Tetapi caranya yang tidak tepat karena menimbulkan kerumunan massa,” ujarnya kepada awak media, dan menambahkan, “Di daerah lain disuruh tutup ini ustru kenapa Pemprov Jatim malah melanggarnya dangan menciptakan kerumunan massa,” tegasnya.

Menurut adik bupati Ponorogo, Ipong Muchlissoni ini, seharunya cara pembelian sembako adalah dengan melalui online. “Tidak perlu ada outlet di Jatim Expo maupun Go Shop,” imbuhnya. (Muh Nurcholis/ed. Banyu)

Related Posts

1 of 3,050