Kesehatan

Cegah Klaster Baru, Perlu Rapit Test Massal Di Perusahaan Se Jatim

Cegah Klaster baru, perlu rapid test massal di perusahaan se-Jatim.
Cegah klaster baru, perlu rapid test massal di perusahaan se-Jatim. Anggota Komisi E DPRD Jatim, Suwandi Firdaus, Senin (4/5)..

NUSANTARANEWS.CO, Surabaya– Cegah Klaster baru, perlu rapid test massal di perusahaan se-Jatim. Anggota Komisi E DPRD Jatim lainnya, Suwandi Firdaus, mengingatkan satgas Covid-19 untuk menggelar pemeriksaan sejak dini, sebagai antisipasi munculnya permasalahan baru dalam sebaran Covid-19 dilingkungan perusahaan.

“Dengan pencegahan dini, tentunya bisa menekan pandemi Covid-19,” jelas politisi partai Nasdem ini di Surabaya, Senin (4/5).

Diterangkan oleh aktifvis buruh ini bahwa, pihaknya akan terus memantau keseriusan dari Pemprov dalam memutus mata rantai Covid-19. ”Kami dalam waktu dekat akan meminta penjelasan dari pihak-pihak terkait dalam penanganan rapid test terhadap buruh yang ada di Jatim. Mereka juga harus mendapat perhatian dan rawan terpapar,” jelasnya.

Pria asal Mojokerto ini juga mengatakan bahwa dengan belajar dari kasus klaster baru di Pabrik rokok Sampoerna, tentunya ke depan bisa menjadi acuan Pemprov Jatim dalam memutus mata rantai pendemi Covid-19.

“Kami minta total dalam upaya penanganan pandemi ini. Banyak perusahaan-perusahaan besar di Jatim yang perlu penanganan khusus untuk dilakukan tes,” jelasnya.

Baca Juga:  Pemkab Pamekasan Dirikan Rumah Sakit Ibu dan Anak: Di Pamekasan Sehatnya Harus Berkualitas

Terpisah, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa telah mengumumkan perkembangan terkait klaster baru penularan Covid-19 di Surabaya, yakni Klaster Pabrik Rokok Sampoerna Kalirungkut Surabaya.

Ada 29 pegawai Sampoerna lagi yang positif berdasarkan tes swab PCR gelombang kedua. Jika ditambah dengan hasil tes swab gelombang pertama, di mana ada 34 pegawai positif dan dua positif meninggal pada 14 April 2020, total klaster Sampoerna sudah mencapai 65 kasus positif. Masih ada ratusan lagi yang menunggu hasil tes swab dan saat ini mereka masih dikarantina di sebuah hotel di Surabaya yang dirahasiakan. (yudhie/ed. banyu)

Related Posts

1 of 3,050