Politik

Khofifah vs Gus Ipul, Peta Pilgub Jatim Berebut Pengaruh Kyai

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Khofifah vs Gus Ipul, Peta Pilgub Jatim Berebut Pengaruh Kyai. Gelaran Pilgub Jawa Timur (Jatim) 2018 masih lama, namun tensi persaingan di gelanggang politik Jatim terus jadi perbincangan. Kabar melajunya Khofifah Indar Parawansa di Pilgub Jatim cukup menyita perhatian tersendiri bagi warga Nahdliyin.

Pasalnya saat bersamaan, PKB yang menjadi partai berbasis massa NU telah menunjuk nama Saifullah Yusuf (Gus Ipul) untuk melenggang di Pilgum Jatim 2018. Tak mengherankan, jika kemunculan Khofifah kemudian turut menjadi rasan-rasan.

Jika keduanya benar-benar maju di gelanggang Pilgub Jatim, maka bisa dipastikan akan terjadi persaingan sengit dalam berebut pengaruh dari para Kyai di Jawa Timur. Sebagaimana diketahui, Surabaya Survey Center (SSC) pada periode Juni 2017 telah merilis, bahwa sampai saat ini peran (pendapat) Kyai dalam konteks memilih pemimpin, berdasarkan hasil survey ternyata memiliki pengaruh paling tinggi di Jatim.

SSC mengungkap kecenderungan independensi dari pemilih saat memilih Calon Gubernur (Cagub) dalam Pilgub Jatim 2018 menemukan sebuah fakta bahwa kyai atau tokoh agama sangat berpengaruh terhadap pilihan publik.

Baca Juga:  Kunjungi Pasar di Sidoarjo, Cagub Risma Janjikan Selesaikan Kesulitan Pedagang

Direktur SSC Mochtar W Oetomo, Selasa (25/6) mengatakan sebagian besar publik yang menentukan pilihan karena atas dasar dipengaruhi oleh pilihan kyai atau tokoh agama mencapai 20,9%. Jumlah ini terbilang sangat tinggi, kata Mochtar W Oetomo.

Dengan demikian, sebagaimana yang sudah-sudah, perebutan pengaruh kyai antara Khofifah dan Gus Ipul bisa jadi tak terelakkan. Tentu, tensi perebutan pengaruh ini sangat sengit, mengingat keduanya sama-sama tokoh/aktivis NU yang berpengaruh di Jatim, dan khususnya Khofifah di tingkat nasional.

Sedangakan untuk elektabilitas keduanya, SSC merilis, Khofifah tertinggi dengan prosentase 90,0 persen.  Sementara Gus Ipul hanya 84,6 persen disusul kemudian Tri Rismaharini dengan prosentase 79,80  persen.

Sebelumnya, pada 3 Mei 2017 lalu, puluhan kyai kampung yang tergabung dalam Forum Komunikasi Kiai Kampung Jatim (FK3J) mendatangi Dirjen Otoda Kemendagri Sumarsono di Jakarta mendesak pemerintah agar mengijinkan Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa maju di Pilgub Jatim 2018.

“Ini merupakan tindak lanjut, untuk meminta izin kepada presiden agar Bu Khofifah bisa maju Pilgub Jatim,” kata Koordinator FK3J Fahrurrozi.

Baca Juga:  Jawara Hasil Survei, Ponorogo Bisa Jadi Lumbung Suara Khofifah-Emil di Pilgub Jawa Timu

Pria yang akrab dipanggil Gus Fahrur ini mengatakan jika nanti Khofifah tidak jadi maju Pilgub, maka FK3J baru akan mendukung Saifullah Yusuf (Gus Ipul) sebagai calon gubernur. Namun demikian pihaknya tetap berharap Khofifah mendapat izin presiden dan bisa maju Pilgub.

Pewarta/Editor: Romandhon

Related Posts

1 of 62