Terbaru

Korea Utara Kecam Sanksi Terbaru Dewan Keamanan PBB

NUSANTARANEWS.CO, Seoul – Korea Utara dilaporkan sepenuhnya menolak sanksi baru Dewan Keamanan PBB dan menganggapnya sebagai tindakan permusuhan. Sanksi yang dimaksud ialah terkait pengembangan senjata nuklir yang gencar dilakukan negara komunis itu. Demikian pernyataan juru biecara kementerian luar negeri Korea Utara.

Dilansir Reuters, Jumat lalu Dewan Keamanan PBB memperluas sanksi terhadap Korea Utara setelah negara komunis itu meluncurkan uji coba rudal balistik.

“Resolusi sanksi adalah tindakan permusuhan dan licik dengan tujuan untuk menempatkan pembatasan terhadap kekuatan nuklir oleh DPRK,” kata jubir Kemenlu dalam sebuah pernyataa seperti dikutip kantor berita KCNA. DPRK adalah singkatan dari Republik Rakyat Demokratik Korea, nama resmi Korea Utara.

“Apapun sanksi dan tekanan yang mungkin terjadi, kami tidak akan bergeming dari jalan untuk membangun kekuatan nuklir yang dipilih untuk mempertahankan kedaulatan negara dan hak atas keberadaan nasional dan akan bergerak maju menuju kemenangan terakhir,” kata juru bicara tersebut.

Baca Juga:  CTI Group Ajak Mitra Bisnis Kaji Peluang Hilirisasi Digital

Korea Utara telah menolak semua resolusi Dewan Keamanan PBB sejak tahun 2006 ketika melakukan uji coba nuklir pertamanya, dengan mengatakan bahwa tindakan tersebut secara langsung melanggar hak kedaulatannya untuk membela diri.

Amerika Serikat telah berjuang untuk memperlambat program nuklir dan rudal Korea Utara, yang telah menjadi prioritas keamanan mengingat sumpah Pyongyang untuk mengembangkan rudal antarbenua yang mampu mencapai daratan AS.

Pemerintahan Trump telah menekan China secara agresif untuk mengendalikan negara mitra tradisionalnya itu. “Ini adalah kesalahan perhitungan yang fatal jika negara-negara … bahkan akan berpikir bahwa mereka dapat menunda atau menahan perkembangan pengembangan kekuatan nuklir (Korea Utara) untuk sementara,” kata juru bicara tersebut.

Dewan Keamanan PBB pertama kali menjatuhkan sanksi kepada Pyongyang pada tahun 2006 silam atas program rudal balistik dan nuklirnya dan telah menaikkan langkah-langkah untuk menanggapi lima uji coba nuklir dan dua rudal jarak jauh. Korea Utara mengancam uji coba nuklir keenam.

Baca Juga:  RSUD dr. H. Moh Anwar Sumenep Hadirkan Teknologi Canggih untuk Layanan Kesehatan

Editor: Eriec Dieda

Related Posts

1 of 18