NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Konektivitas antar dua pasangan adalah hal terdepan demi masa depan kelanjutan hubungan asmara. Maksudnya, pasangan yang berencana memutuskan untuk melangsungkan harus mengedepankan persetalian antar kedua belah pihak sehingga jalinan asmara tetap terjaga.
Dikutip Independent, sedikitnya ada 10 hal yang patut diperhatikan pasangan kekasih sebelum memutuskan untuk naik pelamin.
Pertama, menghormati lebih penting daripada cinta. Ini bukan berarti cinta tidak penting. Tapi ada banyak kasus di mana pasangan memilih untuk hidup bersama meskipun mengutamakan perasaan cinta semata tanpa memeperhatikan rasa dan sikap hormatnya terhadap pasangan. Begitu anda kehilangan rasa hormat pada pasangan, anda tidak akan bisa hidup berdampingan. Hidup serasa menjadi siksaan konstan. Suaranya menembus telingamu dan mengaduk tenggorokan setiap kali berbicara, sentuhan mereka membakar kulitmu dan keharuman parfum mereka mengencangkan dadamu. Setiap pertemuan adalah potensi celaka. Anda bisa menghidupkan kembali cinta yang hilang, namun rasa tidak hormat itu tidak dapat diperbaiki lagi.
Kedua, mata yang selalu berbinar. Jika anda memutuskan untuk jatuh cinta dengan penampilan, pastikan objek tersebut membuat mata anda berbinar karena yang demikian itu tidak akan pernah menua. Pria tampan yang anda kenal sekarang dalam waktu beberapa tahun perutnya akan membuncit, rambunya akan menipis, wajahnya akan keriput serta postur tubuhnya akan kendur. Jika ini yang terjadi pada selebriti, tebak apa yang akan terjadi pada pasangan anda. Ingat, mata adalah jendela jiwa.
Ketiga, onak duri lalui bersama. Anda akan mengalami masa-masa sulit yang menimpa pasangan, terutama dalam karir, kesehatan dan hal lainnya. Inilah apa yang disebut sebagai onak duri kehidupan pernikahan. Anda harus tetap mendukung dan menyokongnya. Jika anda memutuskan untuk menunggunya di sisi lain dari onak duri tersebut dan membiarkan mereka melewatinya sendiri anda pasti akan kehilangan mereka.
Keempat, anda tidak akan menjadi orang yang sama 10 tahun dari sekarang. Orang berubah sepanjang waktu. Setelah bertahun-tahun secara terus menerus sibuk dengan pekerjaan dan aktivitas lainnya, punya anak, dan tenggelam dalam sejumlah pekerjaan rumah tangga sehari-hari akan membuat kepribadian pasangan anda hampir tidak dikenali. Mereka mungkin menjadi lebih gugup, kurang sensitif, lebih agresif atau kurang pemaaf. Mereka pasti tidak akan menjadi orang yang sama seperti pertama kali anda mengenalnya. Anda hanya perlu menyesuaikan diri dengan versi baru dari pasangan. Jika tidak, anda akan sulit bertahan.
Kelima, bekerja sebagai sebuah tim. Anda berdua akan berubah. Itu pasti. Anda berdua harus bekerja seperti sebuah tim, bekerjasama. Karena sulit memiliki kapal dengan dua kapten. Terkadang membiarkannya memegang kendali, dan kadang membiarkannya memimpin. Tapi pada suatu hari nanti anda ingin tiba dengan selamat ke sisi lain. Bagaimana anda tahu bahwa anda bisa bekerja sebagai tim? Mudah. Jika anda mengemudi di suatu tempat dan tersesat. Jika Anda bisa tenang dan menemukan jalan kembali ke peta dan saling membantu sampai anda mencapai tujuan tanpa berkelahi, itu berarti anda bisa bekerja sebagai tim.
Keenam, tunjukkan keintiman. Seks itu seperti makanan dan minuman. Semua orang tahu itu. Tetapi beberapa orang berpikir bahwa setiap orang dapat bertahan dalam porsi makanan yang sama. Jangan berharap pasangan anda memiliki nafsu makan sama seperti anda, begitu pula halnya dalam seks. Jika salah satu pasangan kelaparan itu bisa menyebabkan ketidaksetiaan. Anda perlu mengkomunikasikan perasaan, kebutuhan dan kekhawatiran anda jika tidak, anda akan terjebak dalam hubungan keledai sapi.
Ketujuh, menjadi teman. Suatu hari, bertahun-tahun dari sekarang, ketika emosi, keintiman, anak-anak tumbuh dan bekerja rutin, anda akan melihat kembali jalan pernikahan dan bercermin. Anda akan memiliki banyak waktu untuk menghabiskan waktu bersama. Jika jam berlalu sebagai kekekalan dan anda tidak memiliki apapun untuk dikatakan, maka anda belum menjadi teman sepanjang hidup. Persahabatan adalah lem yang menempel pasangan bersama. Sepanjang jalan, sampai akhir.
Kedelapan, jangan meremehkan hal-hal sepele. Untung adalah sebuah pernyataan yang sulit dipahami. Ada pasang surut dalam pernikahan. Terkadang anda merasa anda menikahi pasangan yang sempurna dan terkadang anda menganggap mereka sebagai pasangan yang dikirim dari neraka. Itu selalu berjalan dalam proses. Jadi rayakanlah saat yang tepat dan bersiaplah untuk menghadapi kesulitan.
Kesembilan, jangan suka membanding-bandingkan. Skenario berikut mungkin terjadi pada anda setelah beberapa tahun menikah. Anda sedang makan malam dengan pasangan anda lalu melihat pasangan lain terlihat seperti Romeo dan Juliet pada zaman modern. Mereka saling bergairah dan menyentuh tangan seolah-olah ini kali pertama mereka. Dia menjelaskan pria itu sebagai suami yang sempurna. Dan berbicara tentang dia sebagai istri idola. Di sisi meja anda menggerutu kenapa pasangan saya tidak bisa seperti itu? Hati-hati, apa yang anda saksikan mungkin sebuah pertunjukan. Seperti yang kamu tonton di bioskop. Beberapa orang pandai berakting di depan umum.
Kesepuluh, tentang kesabaran. Sabar, sabar dan lebih sabar. Bila menghadapi kendala, ingatlah waktunya memperbaiki segala masalah. Jadi, tarik napas dalam-dalam. Biarkan saja. Bersabarlah!
Penulis: E.Dieda
Editor: Achmad Sulaiman