NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Posisi geografis Indonesia yang terletak diantara dua samudra mendorong Indonesia untuk memperluas perannya sebagai perekat dalam mengintegrasikan dua kawasan Samudra Hindia dan Pasifik.
Demikian disampaikan Direktur Jenderal Asia Pasifik dan Afrika, Kementerian Luar Negeri, Desra Percaya saat menjelaskan beberapa hal terkai peran dan fungsi Indonesia selama menjadi ketua Konferensi Tingkat Tinggi Indian Ocean Rim Association (KTT IORA).
Baca: IORA Dalam Genggaman Indonesia
“Indonesia perlu mengisi kekosongan (hollowness) dalam kepemimpinan (regional leadership) di kawasan Samudra Hindia sekaligus untuk mempromosikan kawasan Samudra Hindia sebagai New Growth Center,” kata Desra beberapa waktu lalu dalam sebuah wawancara.
Terkait dengan agenda penting yang menjadi prioritas dalam IORA kedepan, Desra menyampaikan bahwa, sejalan dengan tujuan tersebut, prioritas yang menjadi agenda penting IORA ke depan adalah implementasi secara konkrit dokumen-dokumen keluaran KTT IORA, yaitu IORA Concord, IORA Action Plan dan Declaration on Preventing and Countering Terrorism and Violent Extremism.
Simak: KTT IORA, Pengembangan Budaya Dialog untuk Perdamaian di Kawasan Samudera Hindia
“Ketiga dokumen tersebut merupakan pengukuhan kerja sama IORA ke tingkat yang lebih maju setelah 20 tahun pendiriannya,” ujarnya.
Menurut Desra, agenda prioritas utama lainnya adalah penguatan kelembagaan IORA, termasuk penguatan kerangka kerjasama dan outreach IORA dengan mitra-mitra lembaga di tingkat regional dan global, termasuk dengan ASEAN dan PBB serta memperkuat implementasi komitmen area prioritas dan lintas sektoral IORA.
Baca: Ratas KTT IORA 2017 Dipimpim Presiden
Disamping itu, dia juga menyampaikan, inisiatif dan komitmen sangat penting bagi IORA untuk berkembang menjadi kekuatan regional negara kawasan, untuk itu Indonesia telah melakukan beberapa hal.
“Antara lain, Prakarsa Utama Indonesia dalam IORA Concord sebagai outcome strategis 20 tahun IORA dan Penyelenggaraan IORA Leaders’ Summit (one-off) pada Maret 2017 nanti. Indonesia juga memberikan inisiatif untuk memberikan dana hibah kepada IORA Special Fund sebesar US$ 250,000,” papar Desra. (rsk)
Editor: Sulaiman