NUSANTARANEWS.CO – Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI yang membidangi Agama, Sodik Mudjahid, menilai bahwa permintaan maaf terdakwa kasus dugaan penistaan agama, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), kepada Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH. Ma’ruf Amin, tidak sepenuh hati karena hanya lewat sepucuk surat dan video yang disebar melalui sosial media.
“Ya memang kelas Ahok seperti itu. Kalau menghujat orang luar biasa sepenuh hati dan sering berlebihan, tapi ketika berbuat salah, untuk minta maaf dia setengah hati,” ungkapnya kepada Nusantaranews saat dihubungi, Jakarta, Minggu (5/2/17).
Politisi dari Partai Gerindra itu pun mengatakan bahwa Ahok tidak memiliki jiwa besar dan tidak memiliki keberanian, meskipun hanya untuk mengakui kesalahannya.
“Dia (Ahok) bukan orang berjiwa besar, maka apa yang kita harapkan lagi dari seorang Ahok?,” ujar Sodik.
Bahkan, lanjut Sodik, selain tidak berjiwa besar, seorang Ahok juga tidak bisa mengendalikan tutur katanya, tidak memiliki sopan santun dan adab ketimuran.
“Terbukti banyak berdusta, kata-katanya tidak terkendali, temperamental dan emosional, dan sekarang ditambah lagi tidak sportif dan tidak berjiwa besar,” katanya tegas.
Belum adanya waktu untuk meminta maaf langsung kepada Kyai Ma’ruf, menurut Sodik, hanyalah alasan Ahok saja yang tidak berani meminta maaf langsung.
“Ya (alasan), kalau hanya soal waktu, (Ahok) kalau untuk kampanye banyak waktu,” ujarnya. (Deni)