NUSANTARANEWS.CO – Wilayah Otonomi Tibet, di bagian barat daya China bersiap memulai langkah inovatif berupa revolusi toilet. Inovasi ini dimaksudkan untuk mendongkrak pariwisata dengan cara meningkatkan kebersihan toilet. Dana besar dipersiapkan untuk merwujudkan langkah inovatif ini yang diperkirakan akan menghabiskan sedikitnya 1,2 milir yuan (173 juta dolar AS) untuk pembangunan dan renovasi 2.000 toilet pada tahun 2017.
Kebersihan toilet sebetulnya bukanlah permasalahan baru. Di era modern, bahkan toilet dan sanitasi masih menjadi permasalahan pokok dunia. Pasalnya, proses pembuatan toilet tak gampang karena harus melewati berbagai prosedur cukup rumit, seperti menggali tanah tempat penampungan kotoran, memasang pipa hingga memasang water closet (WC) di dalam kamar mandi. Kosekuensinya, harus menghabiskan air dalam jumlah banyak setiap harinya karena kebiasaan buang air kecil dan buang air besar.
Revolusi toilet diketahui telah mendapatkan perhatian serius dari Bill Gate dan Melinda Gate. Pada 2012 silam, inovasi toilet telah diciptakan para ilmuan dari Cranfield University di Inggris, yakni inovasi toilet tanpa air berbasis nanoteknologi. Cara kerja toilet ini dikatakan tidak akan menimbulkan bau karena kotoran basah dan kering akan dipisahkan dan diproses sedemikian rupa sehingga proses penguraian melalui bakteri yang menimbulkan bau dapat diminimalisir. Sistem kerja toilet ini diyakini dapat membuat WC lebih steril dan aman.
Namun, sistem toilet nanoteknologi lebih cocok diterapkan di daerah yang sulit mendapat air bersih. Sebab, toilet ini bukan tanpa air, tetapi justru menghasilkan air. Dan inovasi toilet ini berhasil membuat Bill Gates tertarik. Inovasi ini mendapatkan funding dari Bill Gates Foundation senilai USD710.000.
Terlepas dari itu, pengembangan toilet bersih di Tibet bertujuan untuk menfasilitasi wisatawan. Karena keluhan soal kebersihan toilet di Tibet meningkat, sehingga sebagian toilet kering di berbagai kota besar Tibet telah diganti dengan toilet siram. Meski demikian, toilet kering masih tetap ada, khususnya di kawasan pedesaan.
Inovasi toilet bersih di Tibet sengaja dibangun terutama di tempat wisata, di sepanjang jalan raya utama dan di tempat-tempat umum. Pembangunan 2.000 toilet di Tibet harus disertai dengan pengolahan sampah guna mendukung perlindungan lingkungan hidup.
Adapun standar nasional toilet bersih seperti yang dicanangkan Tibet meliputi tembok, atap, pintu, dan jendela serta setidaknya memiliki luas dua meter persegi. Toilet tersebut boleh berupa toilet siram atau toilet kering dengan tangki penampungan di dalam tanah. Tidak disebutkan apakah toilet yang akan dibangun di Tibet tersebut menggunakan sistem nanoteknologi atau tidaknya. Yang pasti, revolusi toilet di Tibet bertujuan untuk menciptakan kondisi toilet yang bersih, nyaman dan ramah lingkungan. (Sego/Er)
