Politik

Tuntutan Organisasi KAMMI di Hari Kebangkitan Nasional

NUSANTARANEWS.CO – Hari Kebangkitan Nasional ke-108 diwarnai aksi serentak Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) di berbagai wilayah Nusantara. Khusus wilayah Jabodetabek, Aksi dipusatkan di Istana Negara, Jakarta, Jumat (20/5/2016).

Ketua Umum KAMMI, Kartika Nur Rakhman menuturkan aksi Serentak ini bertujuan menyampaikan sikap KAMMI terhadap kompleksitas persoalan kebangsaan akibat kinerja pemerintah yang tidak serius mengurusi negara.

“Aksi serentak yang KAMMI lakukan, selain memperingati Hari Kebangkitan Nasional juga merupakan napak tilas Peringatan Reformasi. Adapun tuntutan KAMMI terdiri dari 9 poin yang termaktub dalam Manifesto Reformasi,” tuturnya kepada nusantaranews.co di Jakarta, Jumat (20/5/2016).

Menurut Nur Rakhman, manifesto Refermasi dibuat sebagai bentuk keperihatinan organisasi terhadap kondisi bangsa yang semakin parah.

“Yang kami lihat dari peran negara (Kabinet Kerja Indonesia Hebat) dalam mengatasi problem masyarakat amat minim. Hal ini bisa jadi karena pemerintah masih sangat jauh dari semangat nasionalisme, Pancasila, dan UUD 1945 dalam menjalankan fungsi pemerintahannya,” tambahnya.

Baca Juga:  Survei Pilgub Jatim: 84,5% Pemilih Gerindra Mantap Pilih Khofifah-Emil

Nur Rakhman menyebutkan beberapa tuntutan dari kesembilan poin Manifesto Reformasi yang diusung ratusan massa aksi di Istana Negara, salah satunya menolak sistem oligarki.

“Beberapa tuntutan kami yang terkandung dalam Manifesto Reformasi untuk pemerintah yaitu, tolak sistem politik oligarki, tolak ekonomi kapitalistik yang mencinptakan kesenjangan, dan tolak segala bentuk hegemoni budaya yang merusak kepribadian bangsa, dan lain-lain,” katanya

Selain itu, ia juga mengatakan bahwa Manifesto Reformasi merupakan kritik besar terhadap kaum pembegal perjalanan reformasi yang hasilakan mahasiswa tahun 1998 silam.

“Keberhasilan reformasi yang mestinya untuk rakyat Indonesia, dalam pemerintahan Presiden Joko Widodo malah dibegal oleh para pengusaha hitam, politisi busuk, dan pejabat korup yang nyaris merata,” tegasnya.

Sebagai informasi, aksi serentak di berbagai wilayah nusantara disiapkan massa aksi masing-masing ratusan jumlahnya. Khusus di Istana Negara akan diikuti oleh sekitar 500 massa aksi seperti dikonfirmasi Ketua Umum KAMMI.

“Dalam persoalan kebangsaan lainnya seperti Kebangkitan PKI, Kekerasan Seksual, Radikalisme, dan lain-lain akan dijadikan bahan kajian khusus selanjutnya, sembari mengadvokasi 9 poin dalam Manifesto Reformasi,” pungkasnya. (Sel)

Related Posts

1 of 5