HukumPolitik

Irman Gusman Menduga Penangkapan Dirinya Merupakan Jebakan

NUSANTARANEWS.CO – Kuasa Hukum Irman Gusman yakni Razman Arief Nasution berpendapat bahwa penetapan tersangka kepada kliennya merupakan sebuah jebakan. Pasalnya ada beberapa kejanggalan yang dirasakan oleh kliennya. Pertama surat penangkapan yang dibawa KPK saat itu bukanlah surat penangkapan untuk kliennya.

“Apakah itu boleh? Apakah tidak ada jebakan?” kata Razman bertanya-tanya, di Gedung KPK, Jakarta, Jumat, (30/9).

Kedua kenapa Direktur CV Semesta Berjaya Xaveriandy Sutanto (XSS) ini bisa sampai lolos masuk ke rumah Irman. Padahal Irman tak mengenalnya sama sekali.

“Ia (Irman Gusman) cuma mengenal ibu Memi, makanya malam itu dia kaget kok ada laki-laki. Ternyata itu adalah suami ibu Memi yang tidak pernah diperkenalkan Ibu Memi dalam persahabatan yang segitu lama,” katanya.

Kata dia Memi tidak pernah mengatakan akan membawa suaminya. Yang pada saat itu ternyata suaminya sedang berstatus tahanan kota yang sedang dalam masalah dengan Polda Sumbar (Sumatera Barat) urusan dugaan pemberian uang kepada jaksa.

Baca Juga:  Survei Pilgub Jatim: 84,5% Pemilih Gerindra Mantap Pilih Khofifah-Emil

“Dan dia (Irman Gudman) baru mengetahui suaminya Memi tengah berstatus tahanan setelah dia diciduk KPK,” katanya.

Lebih lanjut dia mengatakan bahwa kedatangan Memi larut malam begitu hanya ingin silaturahmi.

“Tapi karena sudah malam dia (Irman) menolak, tapi beliau (Memi) tetap ingin, pada jam 22:00 WIB dia datang sedikit memaksa. Karena sekampung, pak irman terima. Pada saat itu, setelah pembicaraan, tak lama kemudian beliau pulang, diletakkan bungkusan itu, diletakkan di ruang tamu lantai 2 bukan di kamar,” jelasnya.

Kemudian KPK masuk dan langsung naik ke lantai atas dan meminta bungkusan yang diterimanya dikembalikan. Namun saat itu karena KPK langsung ke atas, pak Irman bertanya ‘kok anda masuk ke atas? Turun dulu ke bawah’.

“Setelah itu KPK keluar, 10 menit kemudian masuk lagi. Lalu dengan lantangnya, Pak Sutanto yang tidak dikenal pak irman dan istrinya bilang, ‘Hei, itu yang Rp 100 juta untuk beli mobil. Tolong keluarkan’. Maka kagetlah semua,” katanya.

Baca Juga:  MKGR Jawa Timur Dukung HM Soeharto Dapat Gelar Pahlawan Nasional

Saat ditanya apakah sudah ada perbincangan sebelumnya bahwa uang Rp 100 juta itu untuk membeli mobil?

“Gak, makanya pak irman kaget, kok ada uang ini 100 juta. Makanya kita juga minta, diusut juga ini Pak Sutanto. Modusnya apa? Dalam rangka apa dia ke sana? Apa dia main? Apa disuruh orang? Kita juga curiga,” tandasnya. (Restu)

Related Posts

1 of 6