Hankam

Pemkab Nunukan Tanggap Cepat Seruan Presiden Jokowi Soal Antisipasi Tindak Kejahatan

Kepala Sat Pol PP Nunukan Abdul Kadir saat memberikan penjelasan kepada para Pemandu OK Karaoke
Kepala Sat Pol PP Nunukan Abdul Kadir saat memberikan penjelasan kepada para Pemandu OK Karaoke. (Foto: Eddy S)

NUSANTARANEWS.CO, Nunukan – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Nunukan cepat menanggapi seruan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mengantisipasi aksi terorisme dan tindakan lain yang berpotensi meresahkan masyarakat. Diantaranya dengan melakukan pendataan terhadap masyarakat tanpa identitas.

Sebagaimana yang dilakukan Satuan Polisi Pamong Praja (Sat Pol PP) Pemkab Nunukan pada Sabtu (25/1/2020) malam. Satuan penegak Peraturan Daerah (Perda) tersebut menggelar razia di tempat hiburan malam (THM) yang ada Kota Nunukan.

“Giat ini sengaja kita lakukan sebagai antisipasi atas aksi kejahatan terutama antisipasi aksi terorisme dengan menyasar THM dan mentargetkan orang – orang non identitas,” tutur Kepala Sat Pol PP Pemkab Nunukan, Abdul Kadir.

Dalam operasi yang digelar sejak pukul 20 : 00 Wita sampai 00 : 00 Wita tersebut, beberapa pengunjung dan pemandu THM kedapatan tak membawa kartu identitas. Kepada mereka , Sat Pol PP melakukan pendataan untuk selanjutnya diproses sesuai mekanisme dan aturan yang berlaku.

“Kepada para pengujung yang tak membawa identitas, kita data, kita kroscek dan jika memang sama sekali tak ada jaminan terutama dari tuan rumah tempat tinggalnya atau ketua RT nya, kita akan akan bawa untuk proses lebih lanjut,” papar Kadir.

Baca Juga:  Lanal Nunukan Berhasil Gagalkan Penyelundupan Shabu Dari Malaysia

Sedangkan untuk para Pemandu Karaoke ( PK ) yang tak memiliki identitas, setelah dilakukan pendataan, Kadir meminta kepada pengelola THM tempat bekerja yang bersangkutan agar bertanggung jawab dengan melengkapi identitas kependudukan minimal sampai hari Senin 27 Januari 2020.

Kadir juga mengaku tak mau ambil pusing apabila ada suara – suara miring yang menganggap tak ada korelasinya operasi yang pihaknya gelar dengan aksi terorisme. Namun Kadir mengajak masyarakat untuk kembali membuka sejarah kelam terkait aksi teroris yang terjadi di Indonesia.

“Bom Bali itu meledak bukan di tempat ibadah melainkan di Tempat Hiburan seperti Legian dan Kuta. Belajar dari hal tersebut, tentu giat yang kita lakukan malam ini sangat berkorelasi dengan antisipasti aksi terorisme,” tandas Kadir. (san)

Related Posts

1 of 7