Lintas Nusa

Gubernur Jawa Timur Pastikan 2022 Jalur Lintas Selatan Rampung Digarap

Pantau JLS Malang Selatan,
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa Pantau JLS Malang Selatan. (Foto: Setya W)

NUSANTARANEWS.CO, Surabaya – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memastikan bahwa pengerjaan jalan Jalur Lintas Selatan (JLS) di ruas pantai selatan (Pansela) kini sedang on progress.

Untuk memastikan pengerjaan JLS jalur pansela tersebut, Khofifah turun langsung meninjau proyek pansela tepatnya di Lot 9 yang ada di kawasan Kabupaten Malang bagian selatan, Sabtu (25/1/2020).

Pasalnya, Lot 9 Pansela ini terbentang dari Balekambang hingga Kedungsalam sepanjang 17,89 kilometer.

Ruas jalan ini penting fungsinya untuk menjadi akses di kawasan Malang selatan serta menjadi akses utama menuju sejumlah pantai di Kabupaten Malang sisi selatan. Seperti Pantai Kondang Merak , Pantai Kondang Iwak dan beberapa pantai lainnya.

Karenanya, dalam kunjungan kerja itu, Khofifah juga menyempatkan diri meninjau langsung akses dua pantai yang dilintasi oleh jalur pansela ini.

“Saya ingin memastikan bahwa lot 8 sudah selesai dan sudah digunakan sementara  lot 9 saat ini pengerjaannya on progress. Di sini tadi kita juga lihat  setidaknya ada  5 jembatan di lot 9 yang kini sedang dibangun. Insya Allah, untuk lot 9, pengerjaannya akan selesai di tahun 2022,” tegas gubernur perempuan pertama Jawa Timur, Minggu (26/1/2020).

Baca Juga:  Menangkan Golkar dan Prabowo-Gibran di Jawa Timur, Sarmuji Layak Jadi Menteri

Dikatakan Khofifah, di lapangan, saat peninjauan dilakukan, progres pengerjaan jalan sudah sampai tahap pembentukan badan jalan. Sejumlah alat berat juga tampak di beberapa titik untuk melakukan pengerjaan stripping tersebut.

Jika  pengerjaan di Lot 9 ini selesai, maka pembangunan jalur pansela akan berujung hingga perbatasan Kabupaten Malang dengan Kabupaten Blitar sementara lot 8 berbatasan dengan Lumajang.

Lebih lanjut wanita yang juga mantan Menteri Sosial ini menegaskan bahwa untuk panjang proyek JLS secara keseluruhan memiliki panjang 684 kilometer. Dari jumlah tersebut saat ini yang sudah selesai baru sepanjang 382 kilometer.

“Yang saat ini sedang berjalan pembangunannya adalah jalan sepanjang 72 kilometer (Lot 6, Lot 7, Lot 8, Lot 9) dibiayai Islamic Development Bank, dan 15 kilometer dari APBN mekalui  Kementerian PUPR,” ucap Khofifah.

Maka, sisa JLS yang belum dikerjakan saat ini adalah sepanjang 215 kilometer. Dari jumlah tersebut yang lahannya sudah siap dan terbebaskan baru sepanjang 30 kilometer.

Baca Juga:  Pemkab Nunukan Serahkan Bantuan Bagi Imam, Marbot, Guru Ngaji, dan Rumah Ibadah

“Maka saya minta kepada seluruh kabupaten yang menjadi area jalur pansela ikut menyiapkan lahannya. Dengan begitu nanti Kementerian PU akan memiliki gambaran kapan akan ada proses pembebasannya dan seterusnya. Tapi proses penyiapan lahan ini harus dibantu bupati,” tandas wanita yang juga mantan Menteri Pemberdayaan Perempuan ini.

Terkait pembangunan yang sedang berjalan menggunakan Islamic Development Bank, Khofifah menguraikan, dilakukan di Lot 6,7,8 dan 9 sepanjang 72 km.  Lot 6  mencakup wilayah Prigi- Bts  Tulungagung-Klatak-Brumbun sepanjang 18 km.

Untuk Lot 7 wilayahnya, Bts. Kab. Tulungagung-Serang-Bts. Kabupaten Malang sepanjang 13 km. Lot 8 yaitu Jarit-Puger sejauh 23,185 km, dan Lot 9 simpang Balekambang-Kedungsalam sepanjang 18 km.

Khofifah menegaskan, jika secara keseluruhan JLS jalur pansela ini rampung pengerjaannya maka akan banyak pantai-pantai di wilayah Jawa Timur bagian selatan yang bisa dinikmati masyarakat dan itu berarti sentra pertumbuhan ekonomi baru akan terbuka pula

Begitu juga dengan Lot 9 di Malang Selatan ini. Banyak pantai pantai yang masih terjaga keasliannya dan belum terjamah yang akan bisa dieksplor oleh masyarakat dan wisatawan.

Baca Juga:  Pemkab Nunukan Gelar Konsultasi Publik Penyusunan Ranwal RKPD Kabupaten Nunukan 2025

Misalnya di Pantai Kondang Merak, di pantai tersebut bahkan ada kuliner spesial seperti lobster dan gurita bakar yang bisa dinikmati wisatawan yang datang. Rasanya pun tak kalah dengan makanan yang dijual di restoran. Selain itu juga ada Pantai Ungapan, Pantai Sendang Biru, dan Pantai Bajul Mati.

“Kalau Lot 9 jadi, berapa banyak pantai yang bisa dinikmati lebih luas masyarakat. Artinya pertumbuhan ekonomi akan bisa diciptakan di banyak wilayah. Kebetulan di Malang selatan ini kemiskinan Jatim tertinggi secara kuantitf, jika di sini bisa dibangun sentra-sentra pembangunan ekonomi baru rasanya kemiskinan di Malang selatan bisa direduksi secara signifikan,” tandas Khofifah.b(setya)

Related Posts

1 of 5