Menuju Laut
angin berkabar membungka layar
hingga padam di puncak debar
ombak selat memecah sunyi beranda
akhirnya abadi di kepala
kita mengadu;
pada muism musim paling aneh
dan kerap ingkar janji
menjelma sepi di dermaga
di sini, tinggal rentang kabut
menjegal segala langkah
kita mengaduh;
sampan dengan gerak ambigu
menembus buritan biru
menyibak semenanjung
lalu mendarat di jantung
angin berkabar membungka layar
hingga padam di puncak debar
ombak selat memecah sunyi beranda
akhirnya abadi di kepala
Gapura, 2019
Himne Laut
lain kali ombak memang harus datang
lebih menawan tanpa menawarkan kelam
matahari yang tumbang ke dasar buritan
adalah santapan renyah kawanan ikan
perahu perahu telanjang, meninggalkan
payang. akhirnya mendarat di jantung
setelah membelah empat semenanjung
setiap kupandang kepak camar
gegas merobek langit
tinggal kelopak bakau yang gigil
oleh air mataku
ke selatan menunggangi taufan
memasuki perkampungan karang
yang kini sudah puing
rumahku laut!
;asin kian surut
Gapura, 2019
Rofqil Junior adalah nama pena dari Moh. Rofqil Bazikh. Lahir di pulau Giliyang kec. Dungkek kab. Sumenep Madura pada 19 Mei 2002. Berdimisili di Gapura Timur Gapura Sumenep. Aktif di Kelas Puisi Bekasi dan Komunitas ASAP Merupakan alumnus MA. Nasy’atul Muta’allimin Gapura Timur Gapura Sumenep tempatnya memulai berproses menulis. Puisinya mendapat juara 1 dalam lomba yang diadakan oleh PT Mandiri Jaya Surabaya sekaligus terangkum dalam antologi Surat Berdarah di Antara Gelas Retak (2019). Puisinya juga tremaktub dalam antologi Dari Negeri Poci 9; Pesisiran (KKK;2019) serta Bulu Waktu (Sastra Reboan;2018). Saat ini sudah menulis puisi di berbagai median cetak dan online antara lain Suara Merdeka, Banjarmasin Post, Malang Post, Radar Malang, Radar Banyuwangi, Radar Cirebon, Radar Madura, Rakyat Sumbar, Radar Pagi, Kabar Madura, Takanta.id, Riau Post.