Tidak Ada Cinta Kali Ini
Tidak ada cinta kali ini
Di balik pintu cahaya
Redup bayangmu menghampakan hati
Saat kata tak punya bahasa
Tidak ada cinta kali ini
Hanya sepi, kerap menghampiri
Ketika mata nyalang di himpit dengkur saudara sendiri
Yang melayang di atas bantal ilusi
Tidak ada cinta kali ini
Antara rokok dan kopi
Kupahami hidup yang nisbi
Sebagai koreksi, tuk di benahi
Tidak ada cinta kali ini
Lantaran telah kusimpan dalam rindu
Untuk melukis lazuardi
Dan, akan kukirimkan padamu di hulu
Tidak ada cinta kali ini
Disini aku sendiri
Bersama rindu
Membuat candu selalu.
Lubangsa_renesans 2019
Wasiat Rokok
Rokok ku nyalakan
Sepi berlari perlahan
Seakan banyak mulut bersahutan
Melantunkan syair-syair kemerdekaan
Kuhisap sedikit demi sedikit
Imajinasi menguap dari laut
Huruf demi huruf menjadi awan dalam bait
Kekal dalam puisi yang ku paku pada langit
Rokok kini tinggal puntung
Sepi membubung lambat laun
Aku semakin bingung
Hingga akhirnya aku gugur di gerbang cahaya
Annuqayah_renesans 2019
Rindu
Selaksa sepi
Rindu ku jamah agar tak bereinkarnasi
Menjadi belati, menikam hati di pojok ruang yg mati
Saat cinta di rundung ironi
Va…
Bagaimana cara menyatakan angan
Sedang daya meleleh dari badan
menggenangi Rindu yang mendendam
Sehingga aku bungkam di pojok malam
Va…
Kemari, selimutilah rindu yang menggigil
Agar dapat kurasa hangat cintamu.
Annuqayah 2019
Kepada yang Mengataiku Gila
Bukannya engkau telah membuat predikat untukmu sendiri!
Annuqayah 2019
Berlarilah
Seumpama rindu; kau tak boleh menunggu
Lantaran polusi kerap menyerbu
Dari deru kenalpot yang kuyu
Teruslah berlari melawan matahari
Agar abadi di bawah awanmu sendiri
Yang telah tertancap pada lazuardi
Cecaplah Kopimu dalam tuwung
Agar matamu merah dan nyalang
Merunjam sepi diantara jalanan yang lengang
Jejak tapakmu bukan untuk menggapai bintang
Teruslah berlari dengan tenang dan senang
Sebab, dihatimu kelak; ia akan datang bersarang tanpa di undang
Annuqayah. 2019
Malam Ini
Sunyi mengutuk diri
Diantara rokok dan kopi
Sebelum bintang jatuh
Mencipta imajinasi
Tuk ku kabulkan pada puisi
Annuqayah 3 Agustus 2019
Nur Faizin aadalah santri pondok pesantren annuqayah daerah lubangsa. sekarang aktif di komunitas menulis PASRA (KOMPAS). Berdiam di kamar NERESANS blok A-18