NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Anggota Komisi III DPR 2004–2009 Djoko Edhi Abdurrahman turut merespon pemberian julukan ‘Cak’ dan ‘Jancuk’ untuk Capres 01 Joko Widodo (Jokowi) pada acara deklarasi dukungan dari Forum Alumni Jawa Timur di kawasan Tugu Pahlawan Kota Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (2/2/2019) lalu.
Pemberian julukan tersebut, menurut Djoko Edhi, karena Jokowi itu sama dengan sosok Tom Sawyer dalam novel “Huckle Berry Fin”. Entah dimana letak kesamaan antara Jokowi dengan Tom Saywer, yang pasti, Djo Edhi menyebut di dalam novel “Huckle Berry Fin”, tokoh Tom nonton drama itu, dan karena malu, ia berkata drama itu bagus. Padahal pemain membuka kolor mereka dan menunjukkan pantatnya kepada penonton.
“Jokowi itu sama dengan Tom Sawyer dalam novel Huckle Berry Fin. Tom nonton drama itu, dan karena malu, ia berkata drama itu bagus. Padahal pemain membuka kolor mereka dan menunjukkan pantatnya ke audieb,” kata Djoko Edhi dalam cuitan Twitter-nya, Selasa (5/2/2019).
https://twitter.com/jokoedy6/status/1092696036429033472
Wasek Lembaga Penyuluhan Bantuan Hukum Nahdlatul Ulama, PBNU itu menjelaskan bahwa, kisah dalam Huckle Berry Fin tidaklah bagus. Sebab, kata dia, penontonya rata-rata dari kalangan menengah ke atas dan mereka harus melihat pantat para pemain di atas panggung.
“Drama huckle berry fin itu jelek banget. Isinya yaitu: penonton yg semuanya borjuis, dibukain kolor memperlihatkan pantat pemain. Itu yg dimaksud “Kiss my ass” (cium pantat saya), dlm bahasa suroboyoan “DIANCUK”. Kalau perlu ditambah jadi Diancuk Jaran,” kicaunya.
“Walau sudah sejelek Diancuk, tapi karena semua orang berkepentingan, ketika Sawyer ditanya menjawab bagus, maka semua orang mengatakan bagus. Diancuk dibilang bagus. Itu sebuah proses Sweet Lemon menjadi Sweet Citroen. Semua lemon kecut. Sawyer menipu semua orang: sweet citroen,” lanjut cuitan @jokoedy6.
Djoko Edhi menilai Tom Sawyer identik dengan ‘Diancuk’ yang oleh panitia Forum Alumni Jawa Timur julukan tersebut diberikan kepada Jokowi.
“Tom Sawyer adalah Diancuk yg oleh Panitia Alumni Jatim dianugerahkan kepada Jokowi, pekan lalu: Huckle Barry Finn,” ujarnya.
“Novel Tom Sawyer and Huckle Barry Fin, mengambil lokasi di New Orlean. Novel satire tentang DIANCUK,” cuit lanjutan Djoko Edhi.
“Saya sangat setuju Jokowi dianugerahkan DIANCUK. Sangat pas. Tipsani,” kicaunya lagi.
https://twitter.com/jokoedy6/status/1092723867305439233
Seperti diketahui, Dua gelar ‘cak’ dan ‘jancuk’ disematkan oleh pembawa acara dalam deklarasi Forum Alumni Jatim lantaran gelar ‘Cak’ memiliki arti yakni Cakap, Agamis dan Kreatif. “Mengapa disebut cak? Karena Cak adalah Cak, Cakap, Agamis dan kreatif. Itulah Cak Jokowi,” ucap pembawa acara di depan Jokowi.
Pembawa acara tersebut kembali memberikan gelar ‘Jancuk’ kepada mantan Gubernur DKI Jakarta itu. Kata ‘Jancuk’ yang ini bukanlah sebuah umpatan. Namun, memiliki arti yaitu Jantan, Cakap, Ulet dan Komitmen.
“Kalau sudah Cak-nya, maka ndak komplet kalau tidak ada Jancuknya. Maka Jokowi adalah Jancuk. Apa itu Jancuk? Jantan, Cakap, Ulet dan Komitmen saudara-saudara,” kata dia.
Pewarta: Roby Nirarta
Editor: M. Yahya Suprabana