NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Rektor Ibnu Chaldun, Musni Umar menyampaikan kepada publik untuk tidak membangga-banggakan pembangunan infrastruktur di Indonesia. Sebab, bagi dia, pembangunan infrastruktur seperti tol di Indonesia membebanni rakyat. Alasannya, lantara rakyat harus bayar tol.
“Pembangunan infrastruktur di Indonesia tdk usah dibangga-banggakan karena membebani rakyat sebab hrs bayar tol dan berutang utk bangun jalan. Kalau gratis dan tdk ada korupsi dalam pemb. jalan baru bisa bangga,” kata Musni Umar dalam cuitan twitternya, @musniumar, seperti dikutip nusantaranews.co, Senin (4/2/2019).
https://twitter.com/musniumar/status/1092050528895258624
Cuitan peneliti dan sosiolog itu dikirim dari Antara, ibukota Turki seperti yang ia tuliskan sendiri.
“Dari Ankara, ibukota Turki ke Istanbul dgn bis memerlukan 5 jam. Kami sekarang sdg makan siang dgn ikan bakar direstiran Sirena, jembatan Bosphorus Istanbul Turki,” cuitnya.
Perihal pembanguna infrastruktur, Musni Umar mencontohkan pembangunan di Turki pada pemerintah Presiden Erdogan.
“Erdogan bangun jalan 15.000 km di Turki lebih mulus dari jalan tol di Indonesia. Dalam Pemilu Presiden di Turki dan amandemen UU dari sistem parlementer ke Pesidential, para pendukung Erdogan tdk melarang rakyat seperti Walikota Semarang,” tulisnya.
Baca Juga:
- 4 Dampak Negatif Program Pembangunan Infrastruktur Era Jokowi
- Jokowi Dinilai Lebih Banyak Pencitraan dalam Pembangunan Infrastruktur di Tanah Papua
- NSEAS Lakukan Evaluasi Pembangunan Infrastruktur di Indonesia
“Saya banyak bertemu para pelancong dari Indonesia di Turki. Setelah melihat kemajuan Turki dan kehebatan Erdogan, semua mau perubahan di Indonesia dalam Pemilu 17 April 2019,” tuturnya.
Pewarta: M. Yahya Suprabana
Editor: Achmad S.