NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Ada tiga cara pulihkan energi tubuh akibat kelelahan kerja sepanjang hari. Sebuah survei menyebutkan rata-rata pekerja saat ini merasa kelelahan setara dengan menghabiskan waktu tujuh setengah tahun selama hidup mereka. Artinya, selama 24 jam hampir 3 jam habis terkuras dan kekurangan energi akibat kelelahan.
Survei Healthspan menyebutkan, 4 dari 10 mereka yang disurvei mengaku merasa seolah hidup dalam kehancuran. Sebagian besar mengaku energi mereka benar-benar terkuras di waktu setelah makan siang. Teh, kopi, dan minuman berenergi lainnya yang diharapkan bisa membantu ternyata tidak berhasil.
Kelelahan itu cenderung diperburuk oleh hari-hari yang gelap, abu-abu, dan dingin, dan seperti sebuah survei dari Healthspan mengungkapkan bahwa rata-rata pekerja saat ini menghabiskan waktu yang setara dengan lebih dari tujuh setengah tahun hidup mereka yang merasa lelah.
Akibatnya, banyak pekerja yang membatalkan janji pertemuan dengan teman-teman mereka usai pulang kerja karena badan merasa sangat lelah. Kelelahan kerja ini bisa berdampak buruk pada produktivitas dan fokus kerja.
Kondisi ini harus segera diatasi. Dikutip Daily Mail, sekurang-kurangnya ada 3 cara agar energi kembali pulih akibat kelelahan kerja.
Pertama, mengkonsumsi vitamin dan mineral. Makan makanan sehat salah satu pilihannya. Hal itu dapat menghasilkan vitamin dan mineral yang dibutuhkan tubuh sehingga dapat memberikan energi yang cukup. Selain itu, juga dapat menghindari diri anda dari kekurangan gizi yang boleh jadi salah satu faktor timbulnya gejala kelelahan.
Seorang ahli gizi Dr Sarah Brewer mengatakan ketika seseorang membatalkan kegiatan sosial dan memilih tidur dengan tujuan menjaga energi, boleh jadi hal itu disebabkan mereka kekurangan vitamin atau mineral. Dia merekomendasikan agar sering-sering mendapatkan vitamin D, terutama dari paparan sinar matahari pagi.
Kedua, kurangi kopi. Salah satu penguras eneri yang cukup signifikan adalah dehidrasi. Ahli gizi, Fiona Hunter mengatakan dehidrasi ringan dapat menyababkan kita menjadi lesu. Bahkan sebuah penelitian di Tufts University di AS menyebutkan, kehilangan 1-2 persen air ada kaitannya sebagai penyebab kelelahan.
Sebagian orang memilih kopi dan minuman penambah energi untuk memacu semangat bekerja saat merasa kelelahan. Para ahli gizi merekomendasikan untuk mengurangi konsumsi minuman-minuman yang mengandung kafein dan suplemen. “Idealnya, cobalah untuk tetap tidak lebih dari dua hingga empat cangkir sehari,” katanya.
Ketiga, soal menu makan siang. Di zaman pra sejarah nenek moyang, mereka cenderung bangun tidur lebih awal untuk berburu makanan. Kemudian makan, begitu siang tiba, mereka memanfaatkan dengan tidur untuk mencerna makanan yang telah disantap sekaligus menghindari panasnya hari.
Namun di era modern, waktu tidur siang sudah hampir tidak ada lagi, terutama bagi para pekerja. Justru, di waktu siang digunakan untuk makan. “Karbohidrat seperti roti, pasta, nasi dan kentang memicu produksi serotonin neurotransmitter yang membuat kita meraskan kantuk dan santai,” kata Fiona Hunter.
“Protein, di sisi lain dapat memicu pelepasan dopamin dan noradrenalin yang membuat otak tetap waspada dan terjaga sehingga mengganti makan siang dengan sandwich atau salad pasta untuk makanan kaya protein seperti telur dadar atau salad ayam,” tambahnya.
Dia juga mengatakan jika makan siang lebih awal atau melewatkannya, kadar gula darah mungkin akan anjlok sekitar jam 3 sore dan ini bisa menjadi waktu untuk menyantap camilan sehat seperti yoghurt, pisang, buah kering atau beberapa oatcakes dengan selai kacang.
(anm/nvh)
Editor: Ani Mariani