NUSANTARANEWS.CO, Makassar– Kapal dengan puluhan penumpang tenggelam di Selat Makassar. Kapal tradisional yang mengangkut lebih dari 30 penumpang ini berangkat dari Pelabuhan Paotere menuju Pulau Barrang Lompo dan mengalami musibah di wilayah perairan Selat Makassar pada Rabu (13/6) siang, sekitar pukul 14.00 Wita. Sebanyak 13 orang tewas dalam insiden ini.
Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Pol Dicky Sondani di RS Angkatan Laut Makassar, mengatakan bahwa korban tewas 13 orang dan 24 orang berhasil diselematkan. “Jadi total korban yang baru tercatat adalah 37 orang, termasuk yang berhasil selamat,” ujarnya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun di lapangan, sejumlah penumpang meninggal karena tenggelam. Korban dievakuasi ke Rumah Sakit TNI Angkatan Laut, Jl Satando.
Hingga saat ini belum ada keterangan resmi dari pihak berwenang terkait tenggelamnya kapal Arsita di perairan Makassar. Seorang saksi yang selamat, Mayang (21) mengatakan bahwa kapal yang ditumpanginya diterjang ombak besar, ujarnya saat ditemui di Rumah Sakit Jala Ammari TNI AL, Jalan Satando
“Seingat saya ada ombak besar yang menghantam kapal, dan tidak lama setelah itu air masuk. Sehingga kapal yang full muatan penumpang dan barang itu dengan cepat tenggelam. Untung saya bisa berenang, sekitar 15 menit saya berenang langsung ada pertolongan,” ungkapnya.
Adapun rincian korban yakni, 8 orang meninggal di Rumah Sakit Jala Ammari TNI AL, Jl Satando, dan 5 lainnya dinyatakan tewas saat dievakuasi di Pulau Barang Lompo.
Saat ini, upaya pencarian korban masih terus dilakukan karena belum adanya data yang valid terkait jumlah penumpang kapal.
“Pencarian masih dilakukan karena jumlah penumpang masih simpang siur,” kata Dicky Sondani.
Selain melakukan pencarian, Polda Sulsel juga membuka Posko Antem Mortem di RS Jala Ammaris, Jl Satando.
Posko tersebut berfungsi mendata pihak yang merasa keluarga hilang maupun mendata jumlah korban beserta identitasnya. Menurut sebuah informasi kapal tersebut diperkirakan mengangkut lebih dari 30 penumpang.
Kapal penumpang tujuan Pulau Barrang Lompo yang tenggelam di Selat Makassar, Sulawesi Selatan itu juga diduga akibat kelebihan muatan.
Sementara itu, petugas SAR gabungan masih mencari korban yang belum ditemukan.
Menurut keterangan penumpang kapal yang selamat lainnya, Sukri, peristiwa tenggelamnya kapal tersebut terjadi pada pukul 14.00 Wita.
“Isi kapal kebanyakan orang yang mau mudik dan yang baru habis belanja barang-barang untuk Lebaran di Makassar. Kalau jumlah penumpangnya belum tahu pasti, karena tidak pakai tiket. Tapi yang pasti kapalnya penuh,” ujar Sukri. (Aya)