MancanegaraTerbaru

BRICS Bahas Skema Investasi Senilai 3 Miliar Dolar

NUSANTARANEWS.CO, Moskow – Prersiden Rusdia Vladimir Putin membeberkan rencana yang dibahas dalam KTT BRISC di  di Xiamenn, Provinsi Fujian, pada 3-5 September 2017.

Putin mengungkapkan, seperti dikutip Sputnik, New Development Bank (NDB) akan membuat kesepakatan yang nantinya disetujui serangkaian proyek investasi senilai 3 miliar dolar pada tahun 2017.

Baca: Rencana Aksi BRICS di Tengah Krisis Ekonomi Dunia

Kerja sama dan kesepakatan ini juga sebelumnya telah diisyaratkan oleh juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Lu Kang. Ia mengungkapkan, bahwa KTT BRICS yang dialognya akan dipimpin Presiden China XI Jinping akan membahas mengenai kerja sama saling menguntungkan antar-negara berkembang.

“Tahun ini, NDB akan menyetujui paket kedua proyek investasi senilai total $ 2,5 – $ 3 miliar. Saya yakin bahwa penerapannya tidak hanya akan mendorong ekonomi kita tetapi juga akan mendorong integrasi antara negara-negara,” tulis Putin dalam sebuah pernyataannya.

Baca juga: KTT BRICS Digelar, India-China Sepakat Kurangi Ketegangan di Doklam

Baca Juga:  PMP DIY Gelar Tasyakuran Atas Kemenangan Prabowo-Gibran Satu Putaran

Bank NDB didirikan pada pertengahan 2014 oleh Brasil, Rusia, India, China dan Afrika Selatan. Tujuannya ialah untuk membiayai proyek-proyek infrastruktur dan pembangunan berkelanjutan, baik di BRCS sendiri maupun di negara-negara berkembang lainnya. Putin mengatakan telah menyetujui tujuh proyek investasi senilai sekitar $ 1,5 miliar.

Perdana Menteri India, Narendra Modi memastikan diri hadir dalam KTT BRICS nanti. Kehadiran Modi jelas akan menjadi sorotan menyusul konflik tak berkesudahan dengan China, terutama di wilayah sengketa di Doklam dan Sikkim. Di daerah itu, belakangan diketahui kerap terjadi bentrok dan perkelahian antara tentara China dan India. Bahkan beberapa waktu lalu, beredar luas video pendek yang memperlihatkan militer kedua negara saling baku hantam.

Baca juga: India Masuk Perangkap Cina di Doklam

China sendiri telah berulang kali memperingatkan India agar hengkang dari wilayah sengketa. China mengklaim dirinya lebih berhak memiliki wilayah sengketa tersebut daripada India. Bahkan China sempat mengancam kalau India tidak mau hengkang, perang antar kedua negara bisa jadi terulang seperti halnya yang pernah terjadi pada 1962 silam. Perang pendek itu dimenangkan China.

Baca Juga:  Ketua DPRD Nunukan Jelaskan Manfaat Sumur Bor

India dan China tidak dapat menyelesaikan perbatasan sepanjang 3.500 km (2.175 mil) dan sebagian besar wilayah diklaim oleh kedua belah pihak. Namun ketegangan (expeditious disengagement) kedua negara sementara dikurangi dan diredam menyusul adanya KTT BRICS. (ed)

(Editor: Eriec Dieda)

Related Posts

1 of 48