Artikel
3 Kubu Besar yang Diprediksi Bakal Bertempur Secara Non Militer di Bumi Nusantara
Published
7 months agoon

Peta gepolitik bangsa Indonesia. (Foto: Istimewa)
NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Melihat gejala bergesernya fokus pertumbuhan ekonomi dunia ke Asia Timur, di mana Indonesia persis berada di tengah-tengah jalur strategis itu, tepat di persilangan, maka di masa depan tampaknya Indonesia akan menjadi arena pertempuran non militer antara kekuatan negara-negara imperialis utama pada tahun 2020 mendatang.
Lantas siapa saja yang akan terlibat dalam pertempuran non militer di bumi nusantara kelak?
Sejak zaman kuno, pemain lama adalah Negeri Tiongkok. Dengan skema Jalur Sutera Abad 21 (The Silk Road Economic Belt and The 21st-Century Maritime Silk Road), Cina jelas-jelas ingin menguasai Indonesia seutuhnya. Itu pun kalau bisa! Intuk itu, tidak tanggung-tanggung, Negeri Tirai Bambu telah menyiapkan dana tak terbatas, teknologi serta sumber daya manusianya untuk menguasai Indonesia, ptoyek Jurong Limited di Singapura, merupakan salah satu skema perang non militer yang telah disiapkan sejak lama.
Baca juga: Inisiatif Belt and Road Cina Adalah Proyek Geopolitik
Sejak kepemimpinan PM Zhurong Ji dekade 1990-an, Jurong Ltd memang didesain khusus untuk meninvasi Indonesia di bidang energi dan industri baik industrti otomotif, manufaktur, smelter dan industri lainnya. Termasuk kilang minyak dan pembangkit listrik.
Sebagai catatan saja, Sinopec Group telah lama menyiapkan dana sebesar 850 juta dolar AS untuk membangun kilang minyak di Batam dengan kapasitas 16 juta barel. Sempat di-delay pada pemerintahan SBY. Dan sekarang faktanya 80 persen sektor keuangan dikuasai Cina, 80 persen ekonomi nasional juga dikuasai Cina, 74 persen tanah perkebunan dikuasai Cina, dan tercermin pula pada angka rasio gini yang termuat di Paradox Indonesia yang ditulis Prabowo 2016.
Forum Belt and Road for International Cooperation di Beijing 14-15 Mei 2017 menjadi ajang keseriusan Cina membangun Jalur Sutra Abad 21. Jalur kuno bersejarah ini membentang dari Cina, melewati negara-negara Islam, dan berakhir di Barat. Ada kekhawatiran terkait hubungan Cina dan Timur Tengah. Sebab, sejak 2010 Timur Tengah terus dilanda konflik (Arab Spring).
Baca juga: Ghost Fleet dan Pesan Armada Hantu Komunitas Intelijen Terhadap Cina
Namun, eratnya hubungan Cina-Arab Saudi dan Cina-Pakistan perlahan tapi pasti Xi ingin Cina ikut terlibat dalam misi perdamaian di tanah Arab. Sebab, perdamaian merupakan kunci suksesnya Belt and Road di Timur Tengah.
Dedengkot kedua ialah Amerika Serikat yang tidak ingin hegemoni globalnya diganggu gugat. Kepentingan nasional AS adalah menjaga stablitas suplai minyak dan kebutuhan bahan baku bagi pemenuhan kelangsungan industri dalam negerinya.
Jumlah impor minyak AS dari Indonesia sendiri masih misteri karena memang kita tidak pernah tahu berapa volumenya. Namun yang jelas, AS sangat berkepentingan dengan Indonesia karena faktor minyak dan bahan baku tambang lain yang terkandung di bumi ibu pertiwi. Freeport di Papua misalnya, sejak 1967 tidak pernah berhenti mengeruk perut bumi dari bumi Papua. Demikian pula Exxon dan kawan-kawannya yang terus memompa minyak Indonesia tanpa kenal lelah baik di darat maupun di laut. Dan sekaligus menjadikan Indonesia sebagai tempat pemasaran produk-produk pertanian AS dan sekutunya yang tidak terbatas dan diatur melalui tangan WTO.
Baca juga: Pesan Armada Hantu Komunitas Intelijen Terhadap Cina
Ketiga, Belanda dan Uni Eropa. Tampaknya, krisis berkepanjangan telah menyadarkan Uni Eropa untuk bangkit dan bergabung dengan dinamika pertumbuhan ekonomi Asia Timur yang sedang menggeliat. Survei-survei lembaga keuangan dunia telah menunjukkan bahwa Uni Eropa akan disalip oleh negara-negara berkembang seperti Cina, India dan Indonesia dalam dua dekade mendatang.
Konon, Uni Eropa telah menyiapkan dana sebesar 1.000 triliun untuk membangun Great Garuda sebagai pusat keuangan dan perdagangan dunia di Utara Jakarta. Proyek ini dibungkus sebagai sebuah kerjasama Government to Government (G to G).
Masuknya Uni Eropa ke Indonesia membangun proyek raksasa bukan sekadar pertarungan Euro dan Dolar serta transaksi minyak dunia. Tapi lebih pada penguasaan sumber daya alam Indonesia yang terbukti sangat melimpah mulai dari Aceh sampai Papua. Tinggal bagaimana AS dan Uni Eropa membagi kavling daratan Sulaewsi, Kalimantan dan Aceh yang tersisa.
Baca juga: Asia Pimpin Pengelolaan Sumber Daya Strategik Global
Sedangkan posisi Cina tampaknya sudah cukup nyaman dengan menguasai ekonomi dan psara Indonesia. Tinggal bagaimana regulasi pemerintah Indonesia menyikapi investasi, relokasi pabrik dan SDMnya ke tanah air ini.
Skema Jalur Sutera Abad 21 tinggal membereskan Malaysia dan menaklukkan Indonesia. Dan Cina tampaknya telah menemukan skema yang pas untuk mengusasi Malaysia, meskipun Mahathir Muhammad tampaknya bersikap sedikit keras. Hanya saja, Cina menemui kesulitan besar untuk menaklukkan bangsa Indonesia karena alam bawah sadar bangsa ini memiliki reflek anti Cina. Ini menjadi ganjalan cukup terbesar bagi mulusnya skema Jalur Sutera abad 21 tersebut.
Masalah krusial memang Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Indonesia jelas tidak siap menghadapi persaingan pasar bebas dengan negara tetangga. Terbukanya bursa tenaga kerja asing tentu akan merugikan tenaga kerja potensial Indonesia di tanah air yang memang kalah tingkat pendidikannya dengan negara-negara tetangga.
Baca juga: Takdir Geopolitik Meniscayakan Bangsa Indonesia Takkan Pernah Anti Asing
Belum lagi relasi konglomerasi asing yang membanjiri Indonesia, tentu mereka lebih nyaman mempekerjakan orang mereka sendiri di level tertentu. Dan ancaman paling serius tampaknya di sektor pariwisata. Bisa saja sektor ini malah justru dikuasai Malaysia, Singapura dan Thailand.
Dan faktanya bahwa Indonesia tetap dijadikan pasar yang sangat besar dan menguntungkan bagi MEA karena terdiri dari 260 juta jiwa penduduk negeri ini. Bahkan sebagian besar sangat konsumtif dan rakus dengan merek dagang asing. Sekali lagi, Indonesia adalah pasar tunggal MEA!
Editor: Eriec Dieda. (Artikel ini disunting dari makalah bertajuk Menatap Pembangunan Indonesia Abad 21: Sebuah Perspektif)
Jurnalis dan editor di Nusantara News, researcher lepas. | life is struggle and like in silence |

You may like
-
Presiden Baru Sebagai Juru Selamat Bangsa Indonesia
-
Tanpa Modal Militansi, Rizal Ramli: Indonesia Tak Akan Berubah
-
Janji Prabowo: Menjamin Kekayaan Bangsa Indonesia Tidak Mengalir Ke Luar Negeri
-
Kekayaan Indonesia Dikuasai Asing, Prabowo Ajak Berjuang Benahi Perekonomian
-
PSI Sebut Tim Ekonomi Prabowo-Sandi Bodoh, Gerindra: Kader PSI Tak Paham Soal Ekonomi Kebodohan
-
Manusia Indonesia: Bangsa Multiminoritas dan Orang-Orang Rantau (Bag. II)

Lawan Hoaks dan Ujaran Kebencian, Komunitas Milenial Lampung Ajak Generasi Muda Budayakan Tabayun

PDIP Menang Lagi di Survei LSI Denny JA

RS Harapan Kita Diduga Lakukan Sabotase Terhadap Manajemen Wisma Fits

Kodam V Brawaijaya Menjadi Tujuan Pertama Silaturahmi Khofifah Usai Dilantik Sebagai Gubernur Jawa Timur

Respon Mendikbud Soal 11 Rekomendasi Penguatan Sistem Perbukuan

Kekacauan Data, Kegagalan Paling Mendasar Pemerintahan Jokowi-JK

Pesawat Tempur TNI AU Dikerahkan Untuk Pengamanan Natuna

Danrem CPYJ Kumpulkan Wartawan di Makorem

Bupati Sumenep Ajak Masyarakat Ikut Program BPJS Ketenagakerjaan

Soal Tabloid Indonesia Barokah, Fadli Zon: Penyebar Tabloid Hoaks ini Pusat Hoaks Nasional

Lautan Manusia Warnai Acara Jalan Sehat Prabowo-Sandi

Mahfud MD Ungkap Sosok Rocky Gerung Sebenarnya

KPK Didesak Perintahkan BPK Audit Dana Pertamina Rp.1,4 T ke PT Pratra Jasa

Pembebasan Abu Bakar Ba’asyir Gagal? Demokrat: Kasihan Ustadz Dipermainkan Seperti Ini

Aktivis Muhammadiyah dan Aisyiyah Siap Sumbang 25 Juta Suara untuk Prabowo-Sandi

Harmonisasi Perjuangan

Sudah Tak Sah Jadi Ketum Nasdem, Surya Paloh Dilaporkan Ke PN Jakpus

Kualitas Kubu Petahana Semakin Tak Menentu

FOTO: Kampung Silat Indonesia Hadirkan 14 Perguruan Pencak Silat

Luhut dan Sri Mulyani Tinjau Persiapan IMF-World Bank 2018

Denuklirisasi Semenanjung Korea Akan Berjalan Secara Bertahap

Upacara Pemakaman Militer Merupakan Fungsi Kegarnizunan

(FOTO) Kedatangan Satgas Pamtas, Disambut Hangat Murid-Murid YPPK Kristus Raja

Tempat Hiburan Malam di Jember Digerebek

Resmikan Kejurda Forki, Pangdam Brawijaya Incar Bibit Atlet Berkualitas

Tanam Padi Massal Lewat Pembinaan Ketahanan Pangan

Galeri Foto Pameran Lukisan Pesona Indonesia di Gedung Adipoday Sumenep
Terpopuler
-
Rubrika2 days ago
Sikap Objektif dan Profesional Ira Koesno Tuai Pujian
-
Hukum6 days ago
Di Hari Pertama Sebagai Gubernur, Khofifah Ingin Cegah Tindak Pidana Korupsi di Pemprov Jatim
-
Gaya Hidup7 days ago
Cara Istri Bikin Suami Tidak Mudah Goyah oleh Hal Negatif Dari Luar
-
Rubrika2 days ago
Bersama Kapolri, Caleg DPR RI Anton Charliyan Resmikan Masjid