NUSANTARANEWS.CO – Viral di sosial media Whatsap soal ulasan dari salah satu anggota dewan partai politik (parpol) terkait situasi Negara Kesatuan Republik Indonesia dalam kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Disebutkan bahwa Proxy War masih berlangsung. Dimana dampaknya sudah mulai terasa dewasa ini.
Diterangkan pula bawha, Ormas bernama FBI (Forum Bhayangkara Indonesia) merupakan sebuah kamuflase dari bangkitnya paham PKI (Partai Komunis Indonesia). Seperti berita-berita yang telah diturunkan nusantaranews.co belakangan ini soal WNA China (Komunis China) yang masuk ke Indonesia dan turunannya.
Adapun ulasan yang dimaksud adalah sebagai berikut:
Ya Allah ya Robb benarkah ini SEMUA??
Bismillahirrohmanirohiim,..
Lindungi kami Ya Allah…..
Ulasan dari sahabat salah satu anggota dewan/parpol (semoga bermanfaat, silahkan disikapi dgn baik) :
[19/12 19.37] YY: Saya tadi jam 14 diundang rapat koordinasi di kampus pascasarjana dan yang mengundang adalah direktur pascasarjana sekaligus tokoh Jawa Barat. Isinya mengajak untuk bersatu padu dalam NKRI. Beliau diminta juga untuk memberikan arahan dan duduk bersama dengan panglima TNI. Reuwas oge. Ternyata benar oge. Ancaman sudah di depan mata tinggal menunggu waktu
[19/12 19.38] YY: Jadi naon hubunganana sama bidang pendidikan. Ternyata juga sudah dimulai efek globalnya
[19/12 19.38] YY: Dari luar. Saat ini masih perang Proxy. Issue ini sudah lama, tapi baru nyadar dan berasa dampaknya sekarang. Kata Panglima kalaupun kita harus melawan atau perang kita hanya bisa bertahan 3 hari saja. Indonesia sudah tidak bisa bayar hutang Ke China, makanya Asset negara banyak dijualin. Kalau sampai rusuh lagi seperti 98. Itulah alasan China mengancam akan kirim militernya ke Indonesia. China di dukung Australia, Singapore dan Malaysia. Saat ini mereka sudah stand by. Bila kejadian 98 terulang mereka akan masuk Indonesia dengan alasan mengamankan asetnya, padahal misinya menguasai Indonesia. China akan berhadapan dengan Amerika. Jadi Indonesia sebagai tempat pertaruhan negara-negara itu. Makanya banyak China masuk Indonesia, karena Joko’Wie (Presiden Jokowi? -red) dipaksa buat Amandemen bebas masuk Indonesia dan bisa jadi WNI. Ini semua ulah si Joko’Wie…!!
Pejabat negara, Polri, DPR/MPR udah di beli China semua. China ngincer Freeport endingnya head to head sama USA. Indonesia sebagai ladang rebutan mereka kita yang jadi korbannya. Semua itu sekali lagi karena kebijakkan Joko’Wie. Jadi kenapa Panglima mengajak masyarakat dan kalangan akademisi buat bersatu dan tenang, agar tidak terjadi kerusahan seperti 98. Biarkan si Joko’Wie itu kelarin masa jabatannya. Supaya tidak ada alasan negara-negara itu masuk Indonesia dengan alasan bantu pengamanan. Dengan begitu kita tidak kasih kesempatan mereka masuk ke dalam negeri ini. Tahan Imigran-imigran dari China, kirim balik ke negara mereka. Karena mereka di set selain sebagai mata-mata, juga sebagai team advance militer China untuk buat Strategi, bayangkan China-China yang masuk Indonesia kelak mereka akan membunuh menyiksa kita dan keluarga kita !!
Makanya sebelum itu terjadi kita masyarakat dihimbau untuk dapat memberikan informasi ke Aparat untuk menangkap dan memulangkan ke China. Jadi kita sekarang paham ya, kenapa Ahok begitu Pede bilang kelak bakal jadi RI1. Ya kalo invasi China masuk Indonesia besar-besaran, bisa dibayangkan kemudian kita bakal dijajah China. Jadi sekarang gak usah rusuh, tetap tenang, biarkan Si Joko’wie selesai kan masa jabatannya, bantu aparat menemukan Imigran-imigran gelap dari negara manapun, terutama China, tangkap dan laporin. Sekarang mereka pura-pura lugu, padahal mereka itu “binatang bengis” Faham PKI mereka hidupkan lagi di Indonesia dengan pakai Kamuflase di atas dengan nama FBI atau Forum Bhayangkara Indonesia. JokoWie nanggung dosa besar kelak dari sepanjang sejarah Indonesia. Lewat Masa Jabatan JokoWie barulah kita hadang mereka-mereka, ganti Kepala negara dulu baru ganyang China !!!!
SEBARKAN KESEMUA MASYARAKAT NKRI BILA KAMU MEMILIKI JIWA DAN DARAH MERAH PUTIH !!! # saveNKRI # tafakur
(Ini berita dari temen yg dosen di Bandung)
Demikian, isi pesan berantai di Whatsap yang tidak boleh tidak mesti disikapi secara bijak. Untuk itu, apapun maksud dan tujuan dari isi pesan/ulasan tersebut, tak lak dan tak bukan demi kutuhan NKRI. Dan pada prinsipnya, setiap anak bangsa di tanah air menghendaki Indonesia damai dan sejahtera. Penting untuk diketahui, sampai berita ini diturunkan, tim redaksi belum mendapatkan konfirmasi lanjutan dari pengamat, pejabat pemerintah, maupun analis. (sel/red-02)
