NUSANTARANEWS.CO, Nunukan – Tokoh Perbatasan yang juga mantan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Nunukan, Anto Bolokot, menyatakan siap ikut bertarung pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) kabupaten Nunukan tahun 2020 datang.
Meski belum jelas apakah akan maju sebagai Cabup atau Cawabup, niat Anbol ini disampaikan dengan penuh percaya di sela Seminar budaya Agabak saat wawancara bersama media, Jumat (24/1/2020).
Sebagai putra daerah , Politisi dari Partai Golkar tersebut merasa terpanggil untuk membangun Nunukan yang sampai detik ini menurutnya masih harus menyandang stigma ketertinggalan dari daerah-daerah lain.
“Hampir 20 tahun sudah usia Nunukan pasca mekar dari Kabupaten Bulungan tapi kita masih belum bisa bebas dari stigma tertinggal,” ujarnya.
Memang, menurut Tokoh Dayak Agabag tersebut, perubahan untuk menuju kesejahteraan sudah ada, namun ia melihat perkembangan di kabupaten yang sebagian wilayahnya berbatasan langsung dengan Malaysia itu masih terkesan sangat lambat.
“Jika di ibaratkan gadis ,usia 20 tahun ini Transisi Fase dari masa pubertas ke dewasa. Kita ketahui fase pubertas itu kecenderungannya akan selalu menonjolkan perubahan fisik. Senang bersolek dan tentu sangat memperhatikan penampilannya secara fisik,” tandas Anto.
Nunukan, lanjut Anto, harusnya sudah memalui fase tersebut dan tak lagi terlalu sibuk mengurusi wajah Kota Nunukan. Infrastruktur jalan utama penghubung dari satu wilayah kewilayah lain, fasilatas dasar seperti sekolah dan persoalan akses transfortasi Nunukan harusnya sudah tuntas.
“Ini Justru masyarakat kita masih melihat masih banyak daerah-daerah di Nunukan yang Sulit diakses karena fasilitas jalannya masih tanah berlumpur. Kita masih saja melihat ada fasilitas pendidikan jauh dari standar layak, fasilitas kesehatan yg buruk. Minimnya akses transportasi yang bisa menghungkan antara 1 wilayah dengan wilayah yang lain,” katanya.
Daerah dengan sumber daya yang kompleks seperti Nunukan, tandas Anto, seharusnya daya akselerasinya lebih baik dari daerah lain dengan sumber daya alam yang terbatas.
“Saya menilai bahwa Nunukan butuh sentuhan khusus, inovasi, butuh energi yang kuat untuk mengejar ketertinggalan. Menggerakkan semua potensi daerah dan untuk itu semua, kita butuh pemimpin yang bisa melakukan itu,” tuturnya.
Seorang pemimpun, menurutnya harus memiliki kelincahan dalam membangun jaringan baik ke Pemerintah Pusat maupun ke pihak swasta untuk menkonsolidasikan rencana-rencana pembangunan Nunukan lebih maju lagi.
“Nunukan memiliki kekayaan alam yang melimpah, sumber daya manusia yang mempuni, letak geografis yang strategis. Namun daerah ini serasa bergerak lamban, bisa jadi karena, kualitas kepemimpan. Gagal menciptakan sinergitas antara stakeholders,” ujar mantan aktivis LMND tersebut.
Anto menegaskan bahwa sebenernya tidak sulit membangun dan mengembangkan Ekonomi rakyat di Perbatasab. Kelambanan itu terjadi, ucap Anto, karena pihak-pihak yang selama ini diberi kewenganan oleh masyarakat terkesan lamban mengambil langkah taktis.
“Semisal akses jalan ke desa-desa CSR seharusnya bisa digerakkan. Bicara sawit ada puluhan perusahaan yang beroperasi, tinggal bangun kerjasama antar masyarakat petani dengan perusahaan, pupuk dan perawatan, kontrol kualitas dan tentu masih banyak lagi yang bisa kita akselerasi,” tegasnya.
Ditanya soal apa motivasi dan persiapan menghadapi pilkada, pentolan aktivis pergerakan Mahasiswa dari sospol UMMUL ini menjawab dengan diplomatis. Ia mengakui belum ada perisapan strategis dan mengalir saja seiring dukungan teman-teman se- partainya dan dorongan para aktivis yang seide denganya serta tokoh adat. Masyarakat dari berbagai profesi pun menurutnya telah datang memberikan dorongan dan dukungan.
“Kita liat saja seberapa besar kinginan rakyat atas perubahan itu.Saya tau betul bahwa dipunggung dukungan rakyat yang berdatangan itu ada ekspektasi bersama tentang Nunukan yang mandiri, berdaulat dan berkepribadian. Dalam setiap tatatapan, mereka rindu akan keadilan.Ada asa anak-anak kampung untuk mengenyam pendidikan layaknya anak-anak pada umumnya. Untuk itu strategi saya adalah gagasan. Gagasan untuk memenangkan hati rakyat,” pungkasnya. (san)