Kesehatan

Wanita Sering Lakukan Vaginal Douche Berpotensi Alami Kanker Ovarium

Wanita sering lakukan vaginal douche berpotensi alami kanker ovarium.
Wanita sering lakukan vaginal douche berpotensi alami kanker ovarium/Ilustrasi: boldsky.com

NUSANTARANEWS.CO – Wanita sering lakukan vaginal douche berpotensi alami kanker ovarium. Wanita sehat adalah mereka yang senantiasa memperhatikan seluruh anggota badannya, termasuk bagian kewanitaan. Sejak zaman dahulu, kaum wanita memelihara alat vital mereka dengan cara-cara alami dan obat-obatan tradisional. Namun seiring dengan perkembangan zaman, obat-obat pembersih alat kewanitaan ikut pula berkembangn dan diproduksi dengan cara-cara modern seperti Vaginal douche.

Vaginal douche merupakan proses pembilasan atau pembersihan vagina yang dilakukan wanita dengan menyomprotkan air atau larutam tertentu ke dalam rongga vagina dengan tujuan tertentu. Tidak sedikit dari wanita yang menggunakan douche (semprot vagina) untuk berbagai alasan. Sebab mereka percaya akan mitos atau informasi yang belum tentu benar tentang vaginal douche.

Pada umumnya, alasan wanita menggunakan vaginal douche seperti dilansir about.com beberapa waktu silam diantaranya adalah untuk membersihkan sisa darah usai masa menstruasi, menghindari kehamilan atau PMS, mengurangi bau pada vagina, ingin lebih higienis, dan untuk mengobati infeksi jamur atau infeksi bakteri kronis.

Baca Juga:  DBD Meningkat, Khofifah Ajak Warga Waspada

Menurut para ahli medis, wanita sebenarnya tidak perlu melakukan vaginal douche untuk membersihkan sisa-sisa darah di akhir masa menstruasi. Karena tubuh memiliki kemampuan sendiri untuk membersihkan vagina dengan mengeluarkan lendir. Vaginal douche pun dinilai bukan sebagai alat kontrasepsi yang bisa mencegah kehamilan apalagi penularan penyakit seksual. Malah Vaginal douche sebenarnya bisa menyebabkan infeksi jamur.

Anggapan Vaginal douche bisa mengurangi bau vagina, rupanya juga kurang dianjurkan oleh para ahli. Bahkan disebutkan, menggunakan vaginal douche hanya akan mempersulit kondisi tersebut. Vaginal douche pun tidak sehat digunakan untuk alasan higienitas pada vagina, dimana vagina sudah punya kemampuan pembersihan sendiri. Andaipun mesti menggunakan Vaginal douche sebaikanya dilakukan di bawah pengawasan dokter.

American Journal of Public Health pernah menyebutkan sesuai hasil penelitiannya bahwa semprot vagina dapat mengurangi kesempatan wanita untuk hamil selama bulan tertentu sekitar 30%. Penggunaan vaginal douche secara teratur juga dapat mengubah keseimbangan kimiawi halus di vagina dan membuat wanita lebih rentan terhadap infeksi.

Baca Juga:  RSUD Dr. H. Moh Anwar Sumenep Buka Depo Farmasi Rawat Jalan 2: Meningkatkan Pelayanan dan Kemudahan Bagi Pasien

Selain itu, Vaginal douche pun bisa menyebabkan bakteri baru masuk ke dalam vagina yang dapat menyebar sampai melalui rahim, leher rahim dan saluran tuba. Bahkan, bisa menyebabkan iritasi vagina dan infeksi seperti bacterial vaginosis dan peningkatan jumlah penyakit menular seksual. Risiko lainnya bisa mengembangkan penyakit radang panggul (pelvic inflammatory disease atau PID), yaitu suatu kondisi kronis yang dapat menyebabkan infertilitas atau bahkan kematian, jika tidak ditangani. Penting diketahui, Bacterial vaginosis dan PID dapat menyebabkan dampak serius yang mempengaruhi pada kehamilan seperti infeksi pada bayi, masalah persalinan dan kelahiran prematur.

Dalam pada itu, sebuah penelitian penting baru-baru ini menyebutkan bahwa Wanita yang menggunakan vaginal douche memiliki kecenderungan dua kali lebih tinggi mengalami kanker ovarium. Penelitian ini dilakukan oleh para peneliti  National Institute of Environmental Health Science yang melibatkan 40.000 wanita di Amerika Serikat dan Puerto Rico dalam kurun waktu setahun. Adapun hasilnya adalah, 154 wanita pengguna vaginal douche terdiagnosa kanker ovarium.

Baca Juga:  RSUD Dr. H. Moh Anwar Sumenep Buka Depo Farmasi Rawat Jalan 2: Meningkatkan Pelayanan dan Kemudahan Bagi Pasien

Walaupun sampai saat ini, masih belum secara pasti ada hubungan sebab akibat langund dari keduanya. Artinya, masih ada kemungkinan faktor-faktor lain yang akibatnya terjadinya kanker ovarium pada wanita yang menggunakan vaginal douche.

Karena alasan itu, Assistant Clinical Professor of gynecologic oncology at Columbia University Ana Isabel Tergas menyampaikan bahwa penelitian tersebut dirasa baik dan akan dipertimbangkan lebih lanjut supaya validitas dari penelitian tersebut bisa dipertanggungjawabkan. Mengingat sebelumnya belum dengan pasti ada penelitian yang menyebutkan hubungan sebab akibat antara vaginal douche dengan kanker ovarium. Jadi penting untuk dilakukan penelitian minimal dua kali lagi ke depan.

“Kita perlu menyadari vaginal douche bisa menjadi penanda kanker. Jadi, wanita yang mengalami kanker ovarium dan sebelumnya mengganukan vaginal douche bisa dimungkinkan ada hubungan diantara keduanya,” kata Ana Isabel Tergas seperti dikutip independet. (MRH/SS/Alya)

Related Posts

1 of 3,049