NUSANTARANEWS.CO, Wakil Presiden Amerika Serikat (AS) Kamala Harris akan melakukan lawatan ke Singapura dan Vietnam bulan depan untuk bertemu dengan pemimpin dari kedua negara itu tersebut guna membahas keamanan regional dan kerja sama ekonomi, demikian pengumuman Gedung Putih pada hari Jumat (30/7).
Sejauh ini, Gedung Putih belum memberikan rincian mengenai jadwal perjalanan internasional kedua Wakil Presiden AS tersebut – setelah mengunjungi Guatemala dan Meksiko pada bulan Juni lalu sebagai bagian dari upaya diplomatik untuk mengatasi akar penyebab migrasi ke AS.
Kunjungan Harris menyusul kehadiran Menteri Pertahanan Lloyd Austin di Asia Tenggara untuk bertemu dengan para menteri pertahanan dari Vietnam, Singapura, dan Filipina pada pekan ini, semakin menunjukkan mengenai keseriusan pemerintahan Presiden Joe Biden untuk memperkuat keterlibatannya dalam kawasan regional tersebut dalam upaya membendung aktivitas militer Cina di Laut Cina Selatan.
Harris akan menjadi wakil presiden AS pertama yang mengunjungi Vietnam, dan pejabat tertinggi dari pemerintahan Biden yang mengunjungi Indo-Pasifik, dan Asia secara keseluruhan – di mana Harris akan bertemu dengan para pemimpin Singapura dan Vietnam untuk membahas keamanan regional, perubahan iklim, dan pandemi virus corona serta membahas upaya bersama untuk “mempromosikan tatanan internasional berbasis aturan.”
Symone Sanders, penasihat senior dan kepala juru bicara Harris dalam pernyataan Gedung Putih mengatakan bahwa, “Presiden Biden dan Wakil Presiden Harris telah menjadikannya prioritas utama untuk membangun kembali kemitraan global kami dan menjaga keamanan negara kami, dan kunjungan mendatang ini melanjutkan pekerjaan itu — memperdalam keterlibatan kami di Asia Tenggara,” kata Sanders.
Sementara itu, dalam sebuah rilis pada hari Jum’at oleh sekretaris pers Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong, dikatakan bahwa, kunjungan itu menegaskan mengenai kekuatan hubungan antara AS dan Singapura, kutip Business Times.
Dilaporkan pula bahwa Harris akan bertemu dengan para pemimpin Singapura untuk membahas cara bekerja sama di berbagai bidang seperti pertahanan, perdagangan digital, dan keamanan siber. (Banyu)