NUSANTARANEWS.CO, Yogyakarta – Wabah Covid-19 ancaman nirmiliter, TNI harus kuasai senjata biologi. Pengamat militer Susaningtyas Kertopati menegaskan wabah Covid-19 merupakan ancaman nirmiliter. Ancaman nirmiliter berbeda dengan ancaman militer dan ancaman nonmiliter.
“Ketiganya kini dikenal sebagai ancaman hybrida dan telah merubah perspektif ancaman di masa mendatang,” kata dia saat dihubungi, Senin (11/5/2020).
Dia menjelaskan, senjata biologi dan pertahanan negara anti senjata biologi merupakan ilmu pengetahuan yang harus dikuasai TNI.
“Pada masa depan ancaman Nubika harus masuk dalam kewaspadaan kita. Para Prajurit TNI kini dituntut memiliki kemampuan tempur konvensional dan kemampuan tempur kontemporer. Tuntutan kemampuan di masa depan tersebut harus menjadi agenda pimpinan TNI yang baru,” jelasnya.
Selain itu, kata dia, pimpinan tertinggi TNI juga patut dituntut untuk memiliki kemampuan intelektual yang tinggi. Ini tentu terkait dengan tugas yang semakin berat akan dihadapi TNI di masa-masa mendatang.
“Pada waktu dekat ini beberapa Laksamana calon Kasal dan Marsekal calon Kasau juga dituntut memiliki kemampuan intelektual yang tinggi. Latar belakang penugasan operasional juga harus dilengkapi dengan pengalaman pendidikan tinggi,” terangnya.
“Para Laksamana dan Marsekal sebagian sudah dikenal publik sebagai intelektual TNI merupakan hasil proses seleksi dari Mabes TNI mengajukan para calon Kasal dan calon Kasau yang memiliki kriteria sebagai scholar warrior,” sebutnya. (eda)