NUSANTARANEWS.CO – Pada banyak negara di dunia, kecepatan berkendara diatur sedemikian rupa untuk menghindari resiko kecelakaan dan kerusakan isfrastruktur dengan lebih cepat. Pembatasan kecepatan kendaraan ini terutama pada jalanan kota dan jalan-jalan ramai lainnya.
Namun setiap negara juga memiliki kasus yang sama tentang pelanggaran atas aturan tersebut. Para pengendara terkadang melampaui batas keceparan mereka dengan sengaja meskipun mereka mengerti peraturan yang berlaku.
Berbagai cara dan teknologi canggih telah dibuat untuk mengurangi pelanggaran ini, salah satunya adalah tonggak jalan berbentuk patung anak-anak. Tonggak berbentuk anak-anak tersebut diciptakan untuk diletakkan di trotoar jalanan. Penempatan tonggak ini diharapkan akan menghalau para pengemudi untuk tancap gas mereka kuat-kuat.
Para pengemudi mungkin akan mengira bahwa seorang anak akan menyeberang, oleh karena itu mereka akan memelankan laju kendaraan mereka.
Namun keberadaan tonggak jalan berbentuk anak-anak yang dinamai ‘Billy’ dan ‘Melinda’ ini banyak menuai komentar bahwa mereka menjadi rambu jalan yang menyeramkan.
Salah satu tempat yang telah memiliki tonggak ini adalah pelataran Iver Junior School dan Iver Infant School and Nurserry di Buckinghamshire, Inggris.
Menurut pelaksana kebijakan yayasan Iver, mereka telah memikirkan banyak rambu yang mungkin mengajak pengendara untuk melambatkan lajunya. Ternyata patung atau boneka tersebut adalah hal yang paling praktis dan pada beberapa tempat lain juga telah teruji secara efektif.
Namun para beberapa di antara masyarakat tampaknya justru tidak sepakat dengan pemasangan tonggak jalan tersebut. Menurut beberapa warga mereka sangat menyeramkan. “Jika saya adalah supir, mereka akan membuat saya takut menabrak. Sangat menyeramkan,” komentar Connor McGinn kepada Mirror.
Pewarta: Riskiana
Editor: Romandhon
