NUSANTARANEWS.CO, Nunukan – Tim SAR gabungan menemukan bangkai pesawat Smart Aviation (SA) beregistrasi PK-SNE yang hilang kontak, Jumat 8 Maret 2024 kemarin. Diduga korban pesawat nahas itu masih hidup.
Basarnas melansir, tim SAR gabungan menggunakan pesawat Smart Aviation beregistrasi PK-SND melakukan penyisiran udara, setelah terbang dari Bandara RA Bessing, Malinau, menuju Bandara Binuang, sekitar pukul 16.00 Wita
“Pesawat PK-SND terbang dengan ketinggian 5.000 kaki, melalui rute yang sebelumnya dilalui PK-SNE,” kata Syahril, Kepala Basarnas Tarakan, melalui penjelasan tertulis dia, Sabtu 9 Maret 2024.
lebih lanjut Syahril mengatakan, pesawat Smart Aviation PK-SND mendarat kembali di Bandara RA Bessing di Malinau. Hasilnya, menemukan puing pesawat dan api.
“Api menyerupai api unggun. Diduga, api itu dibuat oleh korban yang masih hidup untuk memberikan tanda,” ujar Syahril.
Sementara itu, Kepala Seksi Operasi Kantor SAR Tarakan, Dede Hariana, melalui keterangan tertulisnya menyatakan, tim pencari telah menemukan keberadaan puing puing pesawat di lokasi tersebut.
Untuk diketahui, regu pencari mengerahkan tiga alutsista, masing masing, Heli Bell, Boeing 737 200 dan Heli Caracal, untuk melakukan pencarian Smart Aviation type PC 6 (Pilatus Porter) registrasi PK – SNE, yang hilang kontak sejak Jumat (8/3/2024) pagi.
Dede menjelaskan, sebenarnya, pada pukul 12.46 WITA, tim pencari mendengar suara pancaran sinyal ELT pada koordinat 3°42’53.61″N115°56’32.39″E. Akan tetapi, belum ditemukan tanda tanda dari PK-SNE.
Selanjutnya, dilakukan evaluasi pencarian, dengan berfokus pada koordinat, 03°42’19.66″N 115°46’44.02″E. Koordinat 03°52’49.66″N. 115°50’34.65″E. Koordinat 03°49’38.41″N. 116°06’36.52″E. dan koordinat 03°46’55.28″N 115°55’15.90″E.
Hasilnya, tim kembali mendapatkan suara dari pancaran sinyal ELT pada koordinat yang diterima LUT Australia.
Kendati demikian, ada sejumlah kendala yang menyulitkan pencarian.
‘’Pada koordinat yang diterima oleh LUT Australia, tidak mendapatkan visualisasi karena awan yang cukup tebal. Penginderaan menggunakan kamera yang terdapat di AI-7320 ataupun visual tidak dapat menangkap objek yang diduga PK-SNE karena vegetasi di wilayah sekitar sangat lebat,’’ jelasnya.
Upaya pencarian kembali menyisir koordinat yang telah ditentukan, dan tim masih mendengar suara pancaran dari sinyal ELT pada koordinat 3°42’53.61″N115°56’32.39″E.
Untuk memastikan, tim mengirim pesawat PC 6 Porter Smart Aviation PK –SND, yang akhirnya berhasil menemukan tanda keberadaan pesawat PK-SNE di areal hutan belantara.
Tim juga telah berusaha melakukan dorlog berupa survival kit dan makanan untuk korban PK-SNE menggunakan HA-5224.
Sayangnya, upaya tersebut kembali kandas karena kondisi kabut tebal dalam suasana hujan.
‘’Tim melaksanakan evaluasi dan debrifieng terkait operasi SAR PK-SNE pada hari ke 2. Dan merencanakan evakuasi kepada survivor esok hari,’’ jelas Dede.
Sebuah pesawat jenis Pilatus, Smart Aviation type PC 6 (Pilatus Porter) registrasi PK-SNE, yang memuat sembako dari Bandara Tarakan menuju Krayan, Nunukan, Kalimantan Utara, hilang kontak Jumat (8/3/2024).
Pesawat mulai lepas landas dari Tarakan pukul 08.25 WITA, dan dijadwalkan sampai Bandara Binuang, Krayan, pada pukul 09.25 WITA.
Pesawat yang memuat 583 Kg Sembako untuk kebutuhan warga perbatasan RI – Malaysia tersebut, diawaki kapten penerbangan M.Yusuf (29) yang terdata sebagai warga Kluster Botanical Garden III Nomor 9, Bekasi Selatan, dan seorang lain, bernama Deni (27) asal Pangandaran, Jawa Barat. (ES)