NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Muhammad Zainul Majdi (TGB) mengemukakan saat ini sudah mulai menyebar berita bohong atau hoaks bertema agama di beberapa tempat. Menurut Pria yang juga akrab dipangggil Tuan Guru Bajang tersebut, wilayah yang akan menajadi ajang penyebaran hoaks bertema agama itu Jawa Tengah (Jateng), Jawa Barat (Jabar), Kalimantan Barat, DI Yogyakarta, Sumatera Utara dan DKI Jakarta.
“Awas, berita bohong terkait agama sedang dan akan dimainkan dalam pekan ini. Itu akan memecah belah masyarakat. Sampaikan dan ingatkan ke sekeliling kita, keluarga, teman, saudara, dan tetangga kita, supaya berita bohong itu tidak efektif untuk mengadu domba, supaya kita semakin kebal hoaks,” papar TGB didepan awak media di Jakarta, Kamis (7/2).
Lebih jauh TGB mengungkapkan, berita dusta yang sengaja dihembuskan pihak-pihak tertentu diantaranya adalah kabar tentang pembobolan Masjid di Surakarta. Dalam aksinya, para penyebar hoaks sengaja mengatakan bahwa di Masjid tersebut telah terjadi tindak penistaan agama lewat perbuatan merusak Kitab Suci Al Quran.
Kabar tersebut menurut TGB tengah menjadi perbincangan di media sosial. Tak sedikit para pengguna media sosial, yang langsung menanggapi dengan emosi, bahkan yang lebih miris tak sedikit pula para penggguna jejaring sosial yang langsung membagikan postingan tersebut disertai caption kecaman dan caci maki tanpa mau croscek dan tabayun terlebih dulu.
“Akibatnya banyak yang langsung menghakimi bahwa kejadian itu adalah tindak pelecehan terhadap agama islam. Padahal kejadian yang sebenarnya adalah adanya anak-anak yang bermain-main di dalam masjid yang menyebabkan barang-barang di dalamnya berserakan. Hoaks Ini sengaja disebar bertujuan untuk menghasut umat,” paparnya.
TGB mengingatkan supaya masyarakat mewaspadai agar jangan sampai begitu mudah mempercayai pemberitaan hanya karen kemasa yang bernuansa agamis sehingga langsung percaya begitu saja.
TGB juga tegas mengingatkan babwa jangan sampai pola ini membuat Indonesia seperti Suriah yang mana pada mulanya diciptakan berita-berita bohong untuk membenci pemerintah, tetapi kemudian itu menyebabkan perang saudara.
“Saya mengetuk pintu hati masyarakat Indonesia, khususnya yang mengaku kaum Muslim, apa pun latar belakang partai anda, berhentilah memproduksi atau menyebarkan berita bohong,” pungkas mantan Gubernur NTB tersebut.
Pewarta: Eddy Santri
Editor: Banyu Asqalani
