NUSANTARANEWS.CO, Surabaya – Tertinggi pasien positif Covid-19, Dewan Jatim sebut masyarakat abai protokol masih tinggi. Wakil ketua Komisi E DPRD Jatim Hikmah Bafaqih mengatakan dirinya prihatin dengan masih tingginya jumlah pasien Covid-19 di Jatim. Bahkan, selama dua hari berturut-turut tertinggi se Indonesia.
Menurut wanita asal PKB ini, berbagai cara sudah dilakukan pemerintah untuk menurunkan jumlah pasien tersebut, baik melalui bantuan sembako hingga penerapan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) di Malang Raya dan Surabaya Raya.
Masalah utama saat ini, kata hikmah adalah pengabaian masyarakat yang masih sangat tinggi. “Di beberapa pusat konsentrasi massa, seperti pasar, lebih banyak yang tidak pakai masker sama sekali, atau menggunakan dengan tidak benar,” katanya di Surabaya, Sabtu (23/5).
Kedua, kata mantan Ketua Fatayat NU ini, pembagian BLT (Bantuan Langsung Tunai) melalui sejumlah kantor pos berdasarkan pemantauannya di beberapa tempat juga masih tidak menerapkan protokol Covid-19.
”Memang di dalam sudah, tapi kerumunan tanpa jarak tetap terjadi di luar gedung dan ini kurang diantisipasi dengan baik. Harusnya durasi hari pembagian diperpanjang, hingga tidak menimbulkan konsentrasi massa ketika mengantri,” lanjutnya.
Ketiga, sambung Hikmah kekhawatiran soal ledakan karena pulang kampung. ”Dari laporan satuan tugas (Satgas) Covid-19 diketahui sampai saat ini sudah terlapor 27 persen positif orang tanpa gejala (OTG). Hal ini jelas sangat mengkawatirkan sekali,” jelasnya. (setya/ed. banyu)