Berita UtamaMancanegara

Terkait Pembelian Sukhoi, Rusia Mengucapkan Terima Kasih Kepada Indonesia Yang Berani Menghadapi Tekanan Amerika

NUSANTARANEWS.CO – Staf Presiden Rusia untuk militer dan Kerjasama Teknis Vladimir Kozhin mengucapkan terima kasih kepada pimpinan militer dan politik Indonesia yang dengan tegas berani menghadapi tekanan Amerika Serikat (AS) untuk membatalkan pembelian jet tempur Sukhoi Su-35, dalam sebuah wawancara dengan Rossiya-24 TV Channel.

Selama wawancara, Vladimir Kozhin mengatakan bahwa meskipun ada tekanan dari luar negeri, Rusia telah mulai menerapkan kontrak untuk pengiriman jet tempur Sukhoi Su-35 ke Indonesia.

“Kami berterima kasih kepada pimpinan militer dan politik Indonesia untuk posisi kuat mereka, yang tidak takut untuk menyatakan secara terbuka, termasuk ke mitra Amerika, katanya. Kozhin juga menambahkan bahwa tekanan pada Indonesia “sangat besar “.

Menurut Kozhin, “mitra Amerika memberikan tekanan yang belum pernah terjadi sebelumnya pada pihak Indonesia untuk mencegah kontrak ini terjadi,” ungkapnya. “Namun demikian, kontrak telah ditandatangani dan kami mulai menerapkannya,” tambahnya.

Seperti diketahui, Indonesia dan Rusia telah menandatangani kontrak untuk pengadaan 11 jet tempur Sukhoi Su-35 pada 14 Februari 2018 lalu. Juru bicara kementerian pertahanan Indonesia Totok Sugiharto mengatakan bahwa dua unit pertama jet Sukhoi akan dikirimkan pada bulan Agustus 2018 dan enam jet lainnya akan dikirimkan 18 bulan setelah kontrak mulai berlaku, dan tiga yang terakhir lima bulan kemudian.

Baca Juga:  Mobilisasi Ekonomi Tinggi, Agung Mulyono: Dukung Pembangunan MRT di Surabaya

Su-35 adalah pesawat tempur multiguna generasi 4 ++ dengan kecepatan mach 2,5 dan jarak terbang 3.400 kilometer dan radius tempur mendekati 1.600 kilometer. Su-35 dipersenjatai dengan kanon 30mm dan 12 cantelan untuk membawa rudal dan bom.

Pemerintah Indonesia dengan Pemerintah Rusia telah menyepakati beberapa komoditas sebagai imbal dagang pembelian Sukhoi SU-35.

Dirjen Perdagangan Luar Negeri, Kementerian Perdagangan Oke Nurwan mengatakan tim dari Perusahaan Teknologi Rusia Rostec akan datang pada awal April mendatang untuk membahas hal tersebut.

Menurut Oke, timnya telah menyerahkan sejumlah daftar komoditas untuk ditawarkan. Dalam pertemuan itu nantinya kemungkinan tim dari Rostec akan membahas tawaran dari Kementerian Perdagangan itu.

“Mereka minatnya apa akan didiskusikan dan bagaimana kesiapan kita,” tambahnya.

Nilai pembelian 11 Sukhoi SU-35 ini mencapai USD 1,14 miliar, termasuk dengan hanggar dan persenjataan. Harga satu pesawat tempur Sukhoi dibanderol US$ 90 juta. Menurut Menteri Ryamizard, Indonesia merupakan satu-satunya di negara ASEAN yang menggunakan pesawat itu. (Aya)

Related Posts