Berita UtamaMancanegara

India Telah Siap Mengatasi Cina Yang Ingin Merebut Superioritas Udara Kawasan Asia Pasifik

NUSANTARANEWS.CO – India telah siap mengatasi Cina yang ingin merebut superioritas udara Kawasan Asia Pasifik. Deputi Wakil Rakyat Nasional (NPC) dan kepala perancang pesawat tempur siluman J-20 yang baru Yang Wei dalam sebuah konferensi pers mengatakan bahwa akan ada lebih banyak kejutan di jet tempur masa depan guna merebut superioritas udara di kawasan Asia-Pasifik.

Pesawat tempur multi peran siluman J-20 Chengdu memang dirancang untuk memenuhi kebutuhan opsi pertempuran udara yang sebelumnya tidak tersedia. Chengdu bukan hanya pesawat tempur siluman operasional pertama Cina, tapi juga adalah jet tempur pribumi pertama sepenuhnya.

Sejak penampilan perdananya pada tahun 2011, J-20 telah mengejutkan dunia penerbangan militer – terutama Cina telah maju sejauh ini mengejar ketertinggalannya dalam memproduksi pesawat tempur generasi kelima. Dengan demikian, kehadiran J-20 telah memberikan kemampuan Angkatan Udara Tentara Pembebasan Rakyat Cina untuk menembus batas wilayah udara lawan tanpa terdeteksi radar.

Menanggapi rencana Cina tersebut, Angkatan Udara India (IAF) telah mengklaim bahwa mereka memiliki sumber daya yang dengan mudah dapat melacak pesawat tempur siluman J-20 Cina yang baru memasuki masa dinasnya. Pernyataan IAF datang di tengah laporan di media India yang mengatakan bahwa pesawat tempur baru Cina mampu meredam radar.

Baca Juga:  Pleno Kabupaten Nunukan: Ini Hasil Perolehan Suara Pemilu 2024 Untuk Caleg Provinsi Kaltara

Kepala Angkatan Udara India Marsekal BS Dhanoa, ketika berbicara kepada media di Halwara pada hari Kamis, mengatakan bahwa sinyal dari J-20 dapat dengan mudah ditangkap oleh radar dalam jarak beberapa kilometer. Dhanoa juga meambahkan bahwa IAF jauh lebih siap untuk mengatasi ancaman apa pun dari Cina.

Seperti diketahui, sejak 9 Februari tahun ini, Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok (PLAAF) telah menempatkan J-20 dalam unit-unit tempur mereka.

Di hadapan Parlemen India, IAF mengatakan bahwa mereka memiliki sumber daya yang cukup untuk menghadapi tantangan dua perang di depan mata, yakni dengan Cina dan Pakistan.

Saat ini, IAF memiliki 31 skuadron jet tempur dan segera akan mendapat tambahan 2 skuadron jet tempur Rafale buatan Prancis pada 2019 mendatang. Di samping itu, IAF juga telah mempercepat pengadaan sistem pertahanan udara buatan Rusia S-400 dalam skala prioritas tinggi. Menteri Pertahanan India Nirmala Sitharaman diperkirakan akan menandatangani kesepakatan pembelian S-400 dalam kunjungannya ke Moskow. (Banyu)

Related Posts

1 of 14