NUSANTARANEWS.CO – Hakim Tinggi Lilik Mulyadi tiba di Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, (5/8/2016). Dia tiba di markas Agus Rahardjo untuk memenuhi panggilan penyidik KPK.
Sebelum masuk ke ruang pemeriksaan KPK, Lilik mengungkapkan bahwa dirinya merupakan Mantan Ketua Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Utara. Selama bertugas disana, dia mengaku hanya mengurusi masalah perkara kepengurusan Partai Golkar kubu Abi Rizal Bakire (Ical) Vs Agung Laksono.
“Saya itu pegang perkara cuma satu saat di PN Jakarta Utara, yaitu perkara Golkar. Karena itu perkara berat, maka saya panggil wakil, saya pakai sebagai anggota dan hakim,” ujar Lilik di Gedung KPK, Jakarta, Jumat (5/8/2016). Baca: Terkuak! Percakapan Andri dengan Besan Nurhadi Urus Perkara Golkar
Meski demikian, pria yang saat itu mengenakan batik lengan panjang mengaku tidak menahu jika ada suap dalam proses penanganan perkara tersebut. Meski dirinya membantah tidak tahu menahu, namun dia menceritakan bahwa saat mengurus perkara tersebut memang ada beberapa pihak yang berusaha menemuinya untuk berbicara.
“Tapi saya tidak mau mendengar siapa-siapa saat itu,” singkatnya.
Diketahui saat KPK menciduk Rohadi, KPK menemukan uang sebanyak Rp700 juta di dalam mobil Rohadi. Belum diketahui pasti asal usul serta peruntukan uang tersebut. Beredar kabar bahwa uang Rp700 juta itu merupakan uang suap yang diterima Rohadi atas pengurusan perkara Golkar. Adapun saat ini, dugaan tersebut sedang didalami penyidik agar mudah untuk dikembangkan. (restu/red-01)
