Berita UtamaLintas NusaPolitikTerbaru

Tak Diminati Milenial di Jatim, Pengamat Sebut Partai Demokrat Harus Kerja Keras

ak diminati milenial di Jatim, pengamat sebut Partai Demokrat harus kerja keras.
Tak diminati milenial di Jatim, pengamat sebut Partai Demokrat harus kerja keras.

NUSANTARANEWS.CO, Surabaya – Tak diminati milenial di Jatim, pengamat sebut Partai Demokrat harus kerja keras. Dipimpin kalangan milenial belum menjamin partai politik mendapatkan dukungan kalum milenial. Ini terbukti pada partai Demokrat Jatim yang dipimpin tokoh muda milenial yang juga Wakil Gubetnur Jatim, Emil Elestianto Dardak.

Dari hasil survei yang dilakukan oleh Surabaya Survey Centre (SSC) pada bulan Maret 2021, Partai berlambang mercy, sebagai partai top of mind pilihan kalangan milenial Jatim hanya mendapatkan dukungan 4,2 persen. Angka ini jauh dibawah PDI Perjuangan 22,9 persen, PKB 9,5 persen serta Partai Gerindra dengan perolehan 5,8 persen.

Bahkan secara elektabilitas partai, dukungan kaum milenial ke partai Demokrat juga masih berada di peringkat empat dengan angka 6,9 persen. Masih dibawah PDI Perjuangan dengan angka 26,7, PKB dengan angka 16,3 dan Partai Gerindra dengan angka 9,5 persen.

Baca Juga:  Apakah Orban Benar tentang Kegagalan UE yang Tiada Henti?

Pengamat politik Universitas Airlangga (Unair) Hari Fitrianto mengatakan, belum banyak milenial Jatim  yang menjadikan partai Demokrat sebagai pilihannya, dikarenakan sosok Plt Ketua Demokrat Jatim Emil Dardak kurang tersosialisasikan dikalangan melinials sebagai sosok Demokrat.

“Dengan kata lain Emil Dardak jarang sekali menggunakan jaket Demokratnya ketika berada diruang publik. Padahal sosok Emil Dardak adalah tokoh milenial di Jatim,” ujarnya, saat dikonfirmasi di Surabaya, Rabu (14/4).

Dikatakan oleh Hari, selama dihadaan publik, Emil Dardak masih menjaga posisinya sebagai wakil gubernur daripada sebagai pimpinan partai politik.

“Emil masih sering menunjukkan Wagubnya. Kalau ingin meningkatkan elektabilitas partai Demokrat tentunya Emil Dardak kedepan harus mampu menunjukkan dirinya sebagai ketua partai politik,” jelasnya.

Dibeberkan oleh Hari, dirinya melihat saat ini terjadi kebuntuan komunikasi dikalangan milenial dengan partai Demokrat.

“Di partai Demokrat masih berlaku mengelola parpol sebatas organisasi tanpa melakukan overlapping interaksi dengan kalangan milenial,” ungkapnya.

Hari juga mengatakan, dengan kondisi semacam ini, maka sudah saatnya Partai Demokrat Jatim harus benar benar melakukan kinerja untuk menunjukkan bahwa partai ini dipimpin oleh kalangan muda milenial.

Baca Juga:  Kuasa Hukum Kasus RSPON Minta AHY Usut Dugaan Mafia Tanah di Jakarta

Penggunaan media sosial sebagai media yang banyak diakses oleh kalangan milenials lanjutnya, harus benar-benar dimanfaatkan oleh partai Demokrat untuk menyentuh kalangan milenial. Artinya harus ada kerja keras, inovasi yang bisa dilakukan untuk merangkul anak anak muda. “Pasalnya pada pemilu 2024 nanti, jumlah pemilih milenial sangat signifikant. Diperkirakan 50% pemilih di Jawa Timur adalah anak-anak muda,” pungkasnya. (Setya)

Related Posts

1 of 3,049