Puisi Randi Anggara Putra
Muhammad
Engkau tak mengemban tugas
untuk mengawasi perbuatan
orang-orang muysrik
Sekiranya Tuhan menghendaki
niscaya dijadikan manusia satu agama
Demikianlah ia berkehendak
Sebagian manusia ada yang berada di tempat tertinggi
Dan dijadikan sebagian lain di tempat yang pedih
Dan sekiranya dahulu
Tuhan belum menetapkan segala sesuatu
Sudahlah disegerakan adzab
bagi orang-orang dzhalim
Medan, 30 Maret 2019
Isyarat Tuhan I
Dan semua ayat-ayat Tuhan telah sampai
Menjadikan bumi dipenuhi keberkahan
Dan langit dipenuhi kearifan
Sedang orang-orang yang buta itu berkata
“Ini adalah sihir yang nyata”
Mereka berkata
“Mengapa tidak diturunkan Malaikat kepada rasulNya?”
Sedang ia Maha Berkehendak, Maha Perkasa”
Katakanlah “Adakah kalian yang lebih tahu cahaya yang terang,
dan cahaya yang memudar ?”
Atau “Adakah kalian yang memberi penangguhan bila selesai segala urusan ?”
Maka agungkanlah AsmaNya di waktu pagi dan petang
Agar engkau dapat mengambil pengajaran
Medan, 29 Maret 2019
Syair-syair
Tiap syair punya sihir
Ingatlah ketika Tuhan mengisahkan mereka
Penyair-penyair tak ber-Tuhan
Yang menafsirkan lautan, gunung, lembah terjal
Dengan semena-mena
Dan apabila ditanyakan
“Mengapa gunung itu terjal ?”
Mereka menjawab
:Aku hanya berandai-andai
Tanya lagi,
“Mengapa hujan kau ucap kerinduan ?”
Mereka menjawab
“Aku hanya mengias-ngiaskan”
Celakalah para pendusta
Yang mengucapkan apa yang tak pernah terlaksanakan,
atau apa yang ia tidak mengetahui
Katakanlah “Ilmu Tuhankah yang kekal,
atau nenek moyang kita yang telah hancur berantakan ?”
Medan 30 Maret 2019
Randi Anggara Putra, lahir 27 Oktober 1997 di Talun Madear, Sumatera Utara. Mahasiswa jurusan Pendidikan Agama Islam di Universitas Panca Budi Medan.
Bagi rekan-rekan penulis yang ingin berkontribusi (berdonasi) karya baik berupa puisi, cerpen, esai, resensi buku/film, maupun catatan kebudayaan serta profil komunitas dapat dikirim langsung ke email: [email protected]
Baca: 10 Hal Yang Harus Diketahui Sebelum Kirim Tulisan ke Nusantaranews.co