Politik

Survei SSC: AHY dan Soekarwo Layak Menjadi Calon Wakil Presiden 2019

AHY dan Soekarwo Layak Menjadi Calon Wakil Presiden 2019
Peneliti senior Surabaya Survei Center (SSC) Eddy Marjuki memaparkan hasil survei Pilpres 2019, Surabaya, Jumat (27/4/2018). (Foto: Setya/NusantaraNews)

NUSANTARANEWS,CO, Surabaya – Nama Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menjadi sosok paling tinggi elektabilitasnya untuk menjadi calon wakil presiden (cawapres) pada Pilpres 2019 mendatang. Lembaga survei Surabaya Survei Center (SSC) menyebut pria yang karib disapa AHY memiliki elektablitas sebesar 10,2 persen.

Komandan Komando Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat itu dinilai sebagai salah satu sosok yang layak digandeng sebagai cawapres di Pilpres 2019.

Surabaya Survey Center (SSC) mengumumkan hasil surveinya pada Jumat (27/4/2018) terkait Pilpres 2019.

Peneliti senior SSC Eddy Marjuki menuturkan dari survei hasil lembaganya menunjukkan nama AHY memiliki elektabilitas sebesar 10, 2 persen, unggul cukup jauh dari sejumlah nama lainnya seperti Gatot Nurmantyo, Anies Baswedan dan seterusnya.

“Sedangkan nama Gatot Nurmantyo prosentasenya 5,1 persen, Muhaimin Iskandar prosentasenya 4,9 persen dan Wiranto prosentasenya 6,1 persen,” jelasnya di Surabaya, Jumat (27/4).

Sementara itu, hasil survei SSC juga meyebut gubernur Jawa Timur Soekarwo memiliki elektabilitas sebesar 7,2 persen. Menurut SSC, Pakde Karwo layak menjadi calon wakil presiden 2019 jika dilihat dari elektabilitasnya tersebut.

Baca Juga:  Dukungan Total, Warga Surabaya Timur Doakan Cagub Risma Menang Pilgub

Sementara itu nama lain seperti Anies Baswedan, Eddy mengatakan gubernur DKI Jakarta itu memiliki prosentase elektabilitas sebesar 4,8 persen.
Untuk partai politik, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menempati urutan tertinggi sebagai partai yang dipilih masyarakat, atau responden survei SSC. Dibanding parpol lain, kata Eddy, PKB unggul dibanding parpol lainnya.

“PKB prosentasenya 20,9 persen, Gerindra 10,5 persen dan Nasdem 2,6 persen,” jelasnya.

Eddy menambahkan Partai Garuda dan Partai Berkarya masing-masing memperoleh 0,2 persen, Perindo 1,7 persen, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) 2,8 persen, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) 4 persen, Partai Amanat Nasional (PAN) 3,7 persen, Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) 1,2 persen, Partai Demokrat 11,6 persen, Partai Bulan Bintang (PBB) 0,2 persen serta PKPI 0,1 persen.

Sedangkan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) hanya memperoleh 0,2 persen.

Pewarta: Setya
Editor: Banyu Asqalani

Related Posts

1 of 3,101