Berita UtamaLintas NusaPolitikTerbaru

Survei Membuktikan, PPP Tak Laku Dimata Nahdliyin

Survei membuktikan, PPP tak laku dimata Nahdliyin.
Survei membuktikan, PPP tak laku dimata Nahdliyin.

NUSANTARANEWS.CO, Surabaya –  Partai PPP yang merupakan partai berbasis warga Nahdliyin ternyata di pemilu 2024 mendatang tak menarik bagi warga Nahdliyin itu sendiri.

Direktur SSC, Mochtar Wahyu Oetomo mengungkapkan jika PDIP berada di posisi pertama diikuti oleh PKB dan Gerindra di posisi kedua dan ketiga. “PDIP meraih 27 persen, sedangkan PKB 22,4 persen, dan Gerindra 12 persen,” urainya, selasa (30/8).

Lebih lanjut Mochtar menambahkan Demokrat memiliki perolehan 7 persen, sedangkan Golkar dengan 6,8 persen, PPP ada 3,8 persen, Nasdem ada 3,6 persen, dan PKS dengan 2 persen. “Lainnya masih di bawah itu, seperti Perindo 1,6 persen, PPAN 1 persen, PSI 0,3 persen. Kemudian sisanya Garuda, Berkarya, PAN, Hanura, PBB, PKPI, Ummat, Gelora, PKN, dan Prima semuanya sama-sama memeroleh 0,1 persen. Sementara yang tidak tahu atau tidak memilih ada 11,7 persen”, imbuh pria yang juga dosen di FISIB Universitas Trunojoyo ini.

Baca Juga:  Punya Stok Cawagub, PDI Perjuangan Berpeluang Usung Khofifah di Pilgub Jawa Timur

Sedangkan untuk partai yang dipilih santri, kata peneliti senior SSC Surokim Abdussalam mengatakan perolehan PKB melejit dengan capaian 30 persen, kemudian diikuti oleh PDIP dengan perolehan 20 persen, Gerindra 10,6 persen. “Sementara lainnya seperti PPP ada 4,6 persen, Demokrat 4,2 persen, dan Golkar 4 persen,” jelas Surokim.

Surokim yang juga Dekan FISIB Universitas Trunojoyo Madura ini mengungkapkan jika partai lainnya masih di bawah 3 persen, diantaranya Nasdem dengan 2,8 persen, PKS dengan 2 persen, PAN 0,9 persen. “Partai lainnya lagi ada Garuda, Perindo, dan PBB yang ketiganya sama-sama memeroleh 0,5 persen. Sisanya, Partai Berkarya, PSI, Hanura, PKPI, Ummat, Gelora, PKN, dan Prima dengan 0,0 persen,” urainya.

Meski demikian, Ia menambahkan bawah. “Masih ada sekitar 19,4 persen yang belum memilih. Tentunya, ini bisa menjadi modal kuat bagi siapapun yang bisa mendekati dengan gaya pesantren dialah yng akan mendapatkan tambahan suara,” pungkasnya.

Sebagai informasi, hasil penelitian yang dilakukan oleh SSC ini dilaksanakan dari tanggal 01-10 Agustus 2022 di 38 Kabupaten/Kota di Jawa Timur. Sebanyak 1.200 responden dipilih dengan menggunakan metode stratified multistage random sampling dengan margin of error kurang lebih 2,83 persen dan tingkat kepercayaan sebesar 95 persen. Penentuan responden dalam setiap Kartu Keluarga (KK) dilakukan dengan bantuan kish grid. (setya)

Related Posts

1 of 8