NUSANTARANEWS.CO – Mencermati debat pasangan calon (paslon) gubernur dan wakil gubernur Pilkada DKI Jakarta 2017, Jumat (13/1/2017) malam, masing-masing paslon menunjukkan kecerdasan di atas rata-rata. Namun menurut Ketua Badan Pembudayaan Kejoangan 45, Pandji R Hadinoto mengaku sangat menyayangkan, dimana debat kali ini terkesan didominasi pikiran-pikiran kebijakan perbaikan di tataran teknis operasional skala daerah khusus ibukota Jakarta semata.
Sebaliknya tak disinggung sama sekali perbaikan kebijakan di tataran politik hukum nasional dalam hal ini merefungsikan UUD 1945. Tanpa itu semua, bagi Pandji, maka kebijakan-kebijakan perbaikan teknis itu tidak bermakna meningkatkan baik Indeks kebahagiaan bangsa Indonesia.
“Faktanya hanya pasal 34 dari UUD yang sempat tersentuh oleh salah satu paslon, padahal tema debat adalah ‘pembangunan sosial’ berdimensi majemuk yang terkait dengan banyak amanat konstitusi yang mestinya harus jadi payung argumentasi yang komprehensif,” katanya di Jakarta, Sabtu (14/1/2017).
Namun lanjut dia, perdebatan cukup menggembirakan karena mengerucut ke ikhwal bina karakter moral dan kinerja seperti digarisbawahi oleh salah satu paslon. “Menurut hemat kami, bina karakter itu bijaknya lebih dipertajam dan diperluas di pentas debat 27 Januari 2017 dan 10 Pebruari 2017 mendatang,” imbuhnya.
Mestinya Paslon bersikap pro politik karakter pusaka Indonesia. Diharapkan memimpin DKI Jakarta berpayungkan pada Bab XIV Kesejahteraan Sosial UUD 1945 secara murni dan konsekuen, bukannya pro politik dualistik bahkan bias berpayungkan pada Bab XIV Perekonomian Nasional dan Kesejahteraan Sosial UUD Reformasi 1999-2002.
“Hal ini petujuan agar para Paslon lebih menuntaskan secara komprehensif visi dan misinya berkerangka refungsikan UUD 1945 yang memang secara legal formal belum atau tidak pernah dicabut pemberlakuannya,” tandasnya.
Oleh karena itulah ketegasan sikap pro Politik Karakter Pusaka Indonesia dari Paslon Pilkada DKI Jakarta 2017 wajar ditunggu oleh 7 (tujuh) juta warga ibukota NKRI pemilih di 15 Februari 2017 yang akan datang. (red-01/emka)