Ekonomi

Stok Jagung Diklaim Melimpah, Mentan: Indonesia Bisa Ekspor

Jagung lokal Indonesia. Foto Ilustrasi/Nusantaranews
Jagung lokal Indonesia. (Foto: Ilustrasi/Nusantaranews)

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyatakan bahwa tahun ini pemerintah menjamin tidak akan ada impor jagung. Bahkan, menurutnya stok sedang melimpah, maka Indonesia memungkinan untuk ekspor jagung.

Kementan meningkatkan produksi dan menambah stok jagung dengan cara agar membangunkan potensi lahan tidur khususnya di wilayah Indonesia.

“Indonesia timur merupakan masa depan pertanian Indonesia. Potensi lahan yang belum digarap sangat luas. Kita bangunkan untuk tanam jagung, dipastikan stok jagung melimpah hingga bisa diekspor,” ujar Amran dalam keterangan resminya, Kamis (22/6/2017).

Sementara itu, Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Nasional Winarno Tohi mengatakan apresiasinya kepada Mentan Amran karena telah berhasil meningkatkan produksi jagung dan berhasil menyetop impor jagung.

Menurut Winarno, hal itu merupakan berkah bagi petani sekaligus memacu semangat mereka untuk terus berproduksi. Kebutuhan bahan baku jagung untuk industri pakan ternak maupun para peternak unggas 100 persen akan dipenuhi dari produksi dalam negeri.

Baca Juga:  APTIKNAS Luncurkan Indojual.com, Marketplace Khusus Produk IT

“KTNA mendukung penuh seluruh program pemerintah. Termasuk pengembangan jagung 2017 seluas 3 juta hektare, integrasi jagung dengan kebun atau hutan serta membangun kemitraan GMPT dengan petani jagung,” ungkap Winarno

Untuk diketahui, produksi jagung pada 2016 yakni mencapai 23,5 juta ton atau naik 20,2 persen dibandingkan 2015. Selanjutnya angka prakiraan produksi jagung pada 2017 naik akan menjadi 26,0 juta ton.

Peningkatan produksi sejak 2015 hingga 2017 ini diproyeksika  memberi nilai tambah Rp 26,6 triliun dan dapat dinikmati petani. Nilai ini didapat dari selisih produksi jagung 2017 dikurangi tahun 2014, kemudian dikalikan dengan asumsi harga Rp4.150 per kilogram.

Sedangkan berdasarkan Badan Pusat Statistik (BPS), impor jagung pada 2016 yakni 1,3 juta ton atau turun 62 persen dibandingkan 2015. Selanjutnya, pada Januari-Mei 2017 diperkirakan tidak akan ada impor jagung pakan ternak alias nihil.

Reporter: Ricard Andika
Editor: Eriec Dieda

Related Posts

1 of 3