NUSANTARANEWS.CO, Jakarta –Ideologi, Pemerintahan, Pertahanan dan Keamanan, serta Hubungan Internasional menjadi tema debat calon presiden putaran keempat pada Sabtu 30 Maret 2019. Tema ini tentu tak kalah menarik perhatian publik.
Pengamat militer dan intelijen, Susaningtyas Nefo Handayani mengatakan, kedua pasangan calon presiden memiliki dua tantangan terkait aspek pertahanan menyangkut kerjasama keamanan internasional dan pemenuhan Minimum Essential Force (MEF).
Baca juga: Jadwal Debat Keempat Pilpres 2019
“Kerjasama keamanan internasional dapat diarahkan menjabarkan berbagai program aksi sesuai ASEAN Political-Security Community utamanya menghadapi penyelundapan narkoba dan penanganan aksi terorisme,” katanya kepada NUSANTARANEWS.CO, Jakarta, Jumat (29/3/2019).
Dia menerangkan, kerjasama keamanan dalam rangka menghadapi penyelundupan narkoba dan aksi terorisme membutuhkan mekanisme dan arsiktektur yang lebih terbuka.
“Indonesia dapat berinisiatif mengajukan konsep-konsep kerjasama keamanan yang lebih efektif,” imbuhnya.
Baca juga: Usulan PCINU Tiongkok untuk Debat Keempat Capres Terkait Hubungan Indonesia-Tiongkok
Terkait pemenuhan MEF, kata dia, perlu penyelarasan periode dan struktur pembiayaan yang lebih realistik dengan skema multiyears.
“Dengan skema baru, maka proses procurement, termasuk di dalamnya proses acquisition dapat disesuaikan dengan skema yang lazim digunakan oleh negara produsen Alutsista dimaksud,” jelas pengamat yang karib disapa Nuning ini.
Baca juga: Miliki Latar Belakang Militer, Fadli Sebut Prabowo Bakal Spontan Pada Debat Keempat
Skema baru diyakini dapat lebih efisien dan akuntabel agar diperoleh manfaat yang optimal baik untuk TNI maupun untuk sistem keuangan negara.
“Pemerintahan yang baru dapat mengajukan ke DPR untuk pembahasan yang lebih komprehensif,” pungkasnya.
(eda)
Editor: Eriec Dieda