Lintas NusaPeristiwa

Soal Pengembangan EBT, EBTKE: Mahasiswa Harus Menjadi Mitra Pemerintah

NusantaraNews.co, Jakarta – Pembangunan Energi Baru Terbarukan (EBT) di Indonesia semakin digalakkan. Pemerintah bukanlah satu-satunya yang diamanati tanggung jawab suksesnya terbangunnya EBT di tanah air. Akan tetapi, mahasiswa selaku agent of change, memiliki peran yang sangat penting dalam mendukung terwujudnya pembangunan EBT.

Demikian disampaikan oleh Direktur Panas Bumi Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Yunus Saefulhak saat mengisi acara Seminar Nasional dengan tema “Energi Terbarukan Demi Kemakmuran Indonesia” di Universitas Bung Karno (UBK), dua hari lalu.

“Sebagai agen pembangunan, mahasiswa harus menjadi mitra pemerintah dalam mewujudkan ketahanan energi dengan memanfaatkan EBT di Indonesia,” katanya seperti dikutip dari siaran persnya, Sabtu (2/12/2017).

Yunus menyatakan, pengembangan EBT akan memperkuat ketahanan energi nasional sehingga Indonesia dapat lepas dari ketergantungan terhadap bahan bakar fosil dan tidak khawatir akan krisis energi di masa depan.

Ditjen EBTKE juga telah melakukan perencanaan yang matang dalam pengembangkan energi baru terbarukan di Indonesia. Hal ini tertuang dalam kebijakan Rencana Umum Energi Nasional (RUEN) yang menyatakan bahwa kontribusi energi baru terbarukan di Indonesia pada tahun 2025 adalah 23 persen dari Bauran Energi Nasional.

Baca Juga:  Dukung Di Munas Golkar 2024, Satkar Ulama Jawa Timur Beber Dukungan Untuk Airlangga

“Untuk mencapai target tersebut, Pemerintah butuh dukungan dari berbagai pihak antara lain Industri, masyarakat, dan juga akademisi atau perguruan tinggi,” terang Yunus.

Mahasiswa sebagai generasi muda yang terpelajar dapat mendukung pengembangan EBT dari dua sisi. Pertama, Mahasiswa dan perguruan tinggi sudah saatnya untuk melakukan kajian dan penelitian dalam bidang EBT. Kemajuan teknologi akan membuat harga EBT akan semakin turun sehingga terjangkau oleh masyarakat luas. Kedua, Mahasiswa harus menjadi corong pemerintah dalam rangka mendukung dan membangun pengembangan EBT di Indonesia.

“Ditangan andalah (mahasiswa) pengembangan EBT di Indonesia dipertaruhkan, rakyat umumnya berada di belakang golongan terpelajar seperti mahasiswa,” pungkas Yunus.

Pewarta/Editor: Achmad S.

Related Posts

1 of 20