NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Ketua Umum ICMI (Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia) Jimly Asshiddiqie mengaku tak mempermasalahkan soal wacana Kemenristekdikti yang hendak melakukan pengadaan rektor asing ke perguruan tinggi dalam negeri.
Menurut dia, sudah saatnya Indonesia terbuka pada hal baru, termasuk mengenai pengadaan rektor asing.
“Kita harus bergaul luas, termasuk misalnya ada perguruan tinggi yang ada rektornya orang asing, tidak apa-apa. Kita terbuka saja,” kata Prof Jimly, saat ditemui usai menghadiri acara di kawasan Slipi, Jakarta, Senin (19/8/2019).
Meski demikian, lanjut mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) tersebut, kebijakan tersebut tidak boleh dipukul rata. Harus ada aturan final terkait rencana pengadaan rektor asing terssbut.
“Tentu kebijakan itu jangan pukul rata. Kita tidak boleh juga serta merta. Harus diatur dulu, syaratnya bagaimana, prosesnya bagaimana? Supaya tidak menimbulkan kegaduhan,” jelasnya.
Tapi sebagai ide, lanjut Jimly, wacana mendatangkan rektor asing untuk perguruan tinggi dalam negeri dissbut sebagai ide yang bagus. “Kita harus terbuka,” ujarnya.
Soal pengadaan rektor asing, Prof Jimly mengatakan, Indonesia saat ini dinilai memerlukan reformasi tata kelola semua lembaga sosial dan pendidikan.
“Kita tidak bisa lagi tertutup. Kita harus terbuka. Kita harus berperan keluar. Semua bidang, termasuk dalam perguruan tinggi. Jangan hanya jago kandang,” tandasnya.
Pewarta: Romadhon
Editor: Achmad S.