NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah siang ini siap membuktikan keseriusannya menyeret Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sohibul Iman ke ranah hukum karena diduga telah memfitnah dirinya sebagai pembohong dan pembangkang. Fahri menuturkan, sekitar pukul 13.00 WIB siang nanti, dirinya bersama Koordinator Tim Pembela Keadilan dan Solidaritas (Tim PKS) Mujahid A. Latief yang ditunjuk sebagai kuasa hukumnya, rencananya akan melaporkan Sohibul ke Polda Metro Jaya.
“Bismillah, aya berada di pagi yang mendebarkan menjelang fajar, karena hari ini saya akan melaporkan saudara saya Sohibul Iman ke kepolisian RI. Sesuatu yang terpaksa saya lakukan. Sesuatu yang tak pernah terbayang akan saya lakukan,” tulis Fahri Hamzah di akun Twitternya @Fahrihamzah dengan hastag #UntukKebaikanPKS, yang diposting, Kamis (7/3/2018) pagi.
“Saya tidak ada maksud yang tidak dapat dibaca, apalagi maksud tidak baik, saya telah melakukan upaya terbuka dalam kehidupan kita bernegara dan bermasyarakat. Tidak ada maksud lain kecuali perbaikan sebab itulah amanah dalam kehidupan,” tulis salah satu Pendiri PKS ini.
Fahri mengaku, langkah hukum yang ditempuhnya adalah sebagai upaya untuk melakukan perbaikan dan murni karena sebagai warga negara perlu mendudukkan perkara. Karenanya, semua pihak harus saling membantu untuk menjadi lebih baik dan benar. “Upaya hukum ini adalah untuk perbaikan,” tegasnya.
“Saya telah menempuh jalur hukum sejak 20 April 2016 ketika saya mengajukan gugatan perdata ke PN Jaksel atas pemecatan saya yang saya anggap tidak berdasar, dan manipulatif. Alhamdulillah, pada 14 Februari 2016 gugatan saya diterima dan pemecatan dinyatakan tidak sah,” tutur Fahri.
Setahun kemudian, tutur Fahri, pada 14 Desember 2017 Pengadilan Tinggi Jakarta juga memenangkan dirinya atas banding yang diajukan Sohibul Iman. “Pengadilan meminta saya dipulihkan. Memang kita menunggu kasasi tetapi gangguan dilontarkan silih berganti,” katanya.
“Gangguan yang paling berat dan saya terus redam adalah ketidakpercayaan kepada keputusan pengadilan yang meminta posisi saya sebagai Kader PKS, Anggota dan Pimpinan DPR. Cerita fiksi terus dikembangkan di dalam partai juga di publik. Karakter saya digugat,” tegas Fahri menambahkan.
Terakhir yang membuat Fahri menganggap saudara Sohibul Iman sudah melampaui batas adalah karena membuat wawancara dan kampanye media bahwa, “Fahri Berbohong dan Membangkang”. Begitulah berita membanjiri media sejak 1 Maret 2018 lalu.
“Sekarang reputasi saya digugat. Saya mendapat tuduhan baru sebagai “pembohong” dan “pembangkang”. Sungguh ini memasuki pengertian saya yang paling dasar dari eksistensi. Saya merasa sedang dirusak dan dihilangkan. Padahal pengadilan memenangkan saya,” kata Fahri lagi.
“Saya bertanya pada diri saya, “apa sih yang saya perjuangkan? Apakah saya sedang mempertahankan jabatan? Apakah reputasi saya tidak laku dijual? Apakah saya tak dapat diterima di tempat lain? Apa yang paling berharga untuk saya pertahankan?. Maka pertanyaan yang paling mengganggu saya adalah soal reputasi dan harga diri yang saya perjuangkan sepanjang hidup saya. Itu seperti sebuah rumah yg pondasinya saya letakkan kokoh dan batu-batanya saya susun perlahan satu persatu,” jawab Fahri menambahkan.
Pewarta: Achmad S.
Editor: M. Yahya Suprabana