EkonomiMancanegara

Seruan C20 Mengenai Perubahan Realitas Global

Seruan C20 Mengenai Perubahan Realitas Global
Seruan C20 mengenai perubahan realitas global

NUSANTARANEWS.CO – Seruan C20 mengenai perubahan realitas global. The Civil Society 20 (C20) menyerukan kepada para pemimpin G20 untuk segera menanggapi perubahan di pasar tenaga kerja dan sistem pendidikan di tengah pandemi coronavirus yang sedang berlangsung. Masyarakat Sipil 20 adalah salah satu dari delapan Kelompok Keterlibatan resmi G20. Kelompok ini menyediakan platform Organisasi Masyarakat Sipil di seluruh dunia untuk menghadirkan suara non-pemerintah dan non-bisnis

C20 dalam sebuah pernyataan baru-baru ini menyerukan kepada para pemimpin G20 untuk mengenali realitas global baru dan mengatur ulang prioritas G20 tahun ini untuk membangun tata kelola global yang lebih tangguh.

G20 sebagai kekuatan global dapat belajar dari keadaan darurat kesehatan publik sebelumnya, terutama meningkatkan investasi dalam “kemitraan internasional yang kuat, membangun sistem pemberian layanan kesehatan dan penelitian serta pengembangan untuk mengatasi tantangan COVID-19.

Oleh karena itu, para pemimpin G20 harus segera mengambil tindakan untuk menanggapi dampak substansial pada bidang pendidikan untuk memastikan “pendidikan untuk semua” dalam konteks di mana ruang kelas tidak lagi dapat menyediakan lingkungan yang aman untuk belajar.

Baca Juga:  Bupati Nunukan Serahkan Bantuan Sosial Sembako

G20 perlu menegakkan prinsip-prinsip hak asasi manusia, keterlibatan sipil, dan demokrasi – terutama ketika krisis berkembang memperbutuk situasi bagi banyak kelompok rentan di berbagai masyarakat. Sehingga pemerintah harus melindungi dan memperluas perawatan medis kepada semua orang tanpa kecuali.

Infodemik yang mengelilingi penyakit ini sama fatalnya dengan virus. C20 berdiri dalam solidaritas dengan masyarakat yang menderita sebagai akibat dari kurangnya transparansi berbagai pemerintah. Pemerintah bertanggung jawab dalam menanggapi krisis, dan berupaya memberdayakan komunitas lokal dan aktor masyarakat sipil dalam menanggapi wabah tersebut.

Belajar dari kedaruratan kesehatan masyarakat sebelumnya tentang pentingnya rangkaian perawatan berkualitas, perlindungan hak asasi manusia, anti-diskriminasi dan isolasi orang yang hidup dengan penyakit dan komunitas yang terkena dampak.

COVID-19 adalah pengingat serius bahwa kita perlu meningkatkan investasi dalam apa yang kita ketahui sebagai kemitraan internasional yang kuat, membangun sistem pemberian layanan kesehatan yang menjangkau semua orang, penelitian dan pengembangan, dan pendekatan perawatan yang memprioritaskan yang paling terpinggirkan.

Baca Juga:  DPD Nunukan Minta Pemerintah Perbaiki Insfratruktur Pendidikan

C20 mendesak agar para pemimpin G20 mempertimbangkan rekomendasi dalam pernyataan tentang kesiapsiagaan pandemi yang dirilis bersama dengan Business 20, Labor 20, Think 20, Women 20 dan Youth 20.

Pelajaran lain yang muncul dari situasi darurat ini adalah hyper-globalization rantai pasokan kita membuat sistem perdagangan sangat rentan terhadap guncangan. C20 memperingatkan para pemimpin G20 terhadap upaya yang sedang berlangsung dalam negosiasi perjanjian perdagangan untuk membuka “pasar kesehatan” bagi investor dan persaingan asing, mengubah sistem kesehatan menjadi peluang investasi lain. Kami khawatir bahwa kesenjangan antara mereka yang mampu membayar layanan kesehatan dan mereka yang tidak bisa akan semakin buruk.

C20 memperingatkan bahwa ketidaksetaraan akan terjadi sebagai konsekuensi dari wabah. Kebijakan ketenagakerjaan perlu diberlakukan untuk mengatasi kebutuhan mereka yang paling rentan, yang tidak mampu duduk di rumah, dan mempersiapkan diri untuk kenaikan yang diharapkan dalam kemiskinan pekerja, terutama di negara-negara dengan ekonomi informal tinggi, di mana perempuan terlalu terwakili .

Baca Juga:  Amerika Memancing Iran untuk Melakukan Perang Nuklir 'Terbatas'?

Dunia membutuhkan koordinasi multilateral yang efektif untuk merespons krisis ekonomi dengan  menyediakan stimulus fiskal dan moneter yang memadai, sekaligus menjaga likuiditas dari penyalahgunaan kegiatan spekulatif. Paket stimulus yang dirancang harus mempertimbangkan tidak hanya kepentingan bisnis dan UKM, tetapi juga rumah tangga, pekerja, dan yang paling rentan.

Sementara Arab Saudi sebagai tuan rumah KTT 2020 mengatakan bahwa pihaknya akan mengadakan KTT virtual minggu depan untuk menyatukan para pemimpin kelompok untuk mengatasi pandemi coronavirus. (Agus Setiawan)

Related Posts

1 of 3,049
  • slot raffi ahmad
  • slot gacor 4d
  • sbobet88
  • robopragma
  • slot gacor malam ini
  • slot thailand