Mancanegara

Serangan Rudal Iran Disebut Bukan Balasan, Sekadar Menjaga Wibawa Semata

Serangan Pemanasan Rudal Iran Terhadap Pangkalan Militer Amerika
Serangan Pemanasan Rudal Iran Terhadap Pangkalan Militer Amerika

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Serangan rudal Iran yang menyasar wilayah penampungan pasukan AS di Irak disebut bukan suatu blasan melainkan sekadar untuk menjaga wibawa semata.

Puluhan rudal darat-ke-permukaan yang diluncurkan Iran ke Pangkalan Udara Ain Al-Asad di Irak beberapa waktu lalu dinilai bukanlah sebuah pembalasan atas kematian Jenderal Qassem Soleimani. Serangan itu diketahui menghantam sebuah pangkalan di wilayah Irak Barat yang merupakan penampungan pasukan Amerika Serikat (AS). Tidak ada tentara AS yang menjadi korban akibat serangan rudal Iran tersebut.

“Pemerintah Iran yang cukup kaget dengan kematian Qasim diperhadapkan pada sebuah dilema antara tidak membalas secara cepat, tapi kehilangan wibawa atau membalas tapi meningkatkan resiko diserang secara tidak proporsional oleh militer Amerika Serikat,” kata pengamat konflik dan keamanan, Alto Luger kepada redaksi, Jakarta, Minggu (12/1).

Dia mengatakan, AS dan Iran tidak ada keinginan untuk berperang pasca pembunuhan Jenderal Pasukan Quds, Qassem Soleimani.

Baca Juga:  Atas Instruksi Raja Maroko, Badan Asharif Bayt Mal Al-Quds Meluncurkan Operasi Kemanusiaan di Kota Suci Jerusalem selama Ramadhan

“Iran memilih untuk melakukan serangan yang tidak menimbulkan korban jiwa dari personil AS ” ujarnya.

Hal ini, lanjutnya, menunjukkan bahwa serangan yang dilakukan oleh Garda Revolusi Iran adalah serangan untuk menjaga wibawa mereka sekaligus de-eskalasi tensi.

Ini juga diperkuat dengan sikap Presiden AS Donald Trump yang justru tidak memerintahkan untuk membalas serangan rudal-rudal Iran tersebut. Sikap Trump ini, kata dia, adalah untuk meredam eskalasi.

“Pemerintah Iran sekarang sedang melakukan damage control. Momen kemarahan rakyat Iran ini cukup mengganggu upaya-upaya balas dendam secara asimetrik yang menjadi opsi mereka. Misalnya dengan melakukan serangan teror ke kepentingan AS di luar negeri,” ungkap Alto. (eda)

Related Posts

1 of 3,049