NUSANTARANEWS.CO – Serangan balik Damaskus tewaskan puluhan tentara Turki. Komando angkatan bersenjata Suriah telah mengumumkan bahwa wilayah udara di atas Idlib telah ditutup, dan memperingatkan akan menembak pesawat apa pun yang melanggar wilayah udaranya. Penutupan wilayah udara di Suriah barat laut dan terutama provinsi Idlib adalah untuk mencegah semua pesawat yang dianggap bermusuhan mencapai tujuan, bunyi pengumuman pemerintah dalam sebuah pernyataan yang dikutip oleh kantor berita pemerintah SANA.
Menanggapi penutupan wilayah udara tersebut, Kementerian Pertahanan Rusia langsung menyatakan bahwa mereka tidak bisa lagi menjamin keselamatan pesawat Turki yang terbang di atas Suriah utara – setelah Damaskus menutup wilayah udara di provinsi Idlib yang dikuasai oleh para teroris dukungan Amerika Serikat (AS), NATO, PBB, dan Turki di garis depan.
Sebelumnya, Menteri Pertahanan Turki Hulusi Akar pada hari Minggu (1/3) menyatakan bahwa “Operasi Perisai Musim Semi” (Operation Spring Shield) yang diluncurkan pada hari Kamis (27/2) di Idlib adalah untuk melawan militer Suriah, bukan untuk berkonfrontasi dengan Rusia di Suriah, dalam sebuah pernyataan resmi.
Operasi itu diluncurkan di tengah meningkatnya ketegangan setelah 36 tentara Turki kembali tewas dalam serangan udara Suriah di Idlib pada hari Kamis (27/2). Kementerian Pertahanan Rusia menyatakan bahwa tentara Suriah menargetkan teroris dari kelompok Hayat Tahrir al-Sham (Al-Qaeda) yang beroperasi di provinsi itu dan tidak diberitahu tentang keberadaan militer Turki di sana.
Seperti dilaporkan, pada hari Kamis, tentara Suriah berhasil memukul balik gempuran besar-besaran pasukan koalisi pemberontak-teroris yang menggunakan persenjataan berat Turki di garis depan wilayah itu. Akibat serangan balik tersebut, 36 tentara Turki tewas bercampur dengan para teroris Al-Nusra yang turut bertempur di provinsi tersebut.
Dilaporkan pula bahwa Turki mengklaim berhasil menembak jatuh dua jet tempur Angkatan Udara Suriah di provinsi Idlib – namun sampai saat ini belum ada konfirmasi resmi mengenai jet tempur yang tertembak oleh militer Suriah. Demikian pula Kementerian Luar Negeri Rusia yang menyangkal bahwa jet tempur Su-24 Angkatan Udaranya jatuh di atas zona de-eskalasi Idlib pada hari Minggu – dengan mengatakan bahwa pesawat tetap melakukan tugasnya seperti biasa.
Kantor berita SANA belum mengklarifikasi secara resmi klaim Turki tersebut. Namun Kementerian Pertahanan Suriah justru melaporkan bahwa jet tempur F-16 Turki telah dua kali melanggar wilayah udara Suriah. Masih menurut sumber keamanan, sistem pertahanan udara Suriah dilaporkan telah merontokkan sedikitnya enam pesawat tanpa awak Turki yang menyerang pasukan Suriah pada hari Minggu.
Pada hari yang sama, SANA melaporkan bahwa sebuah pesawat tak berawak Turki telah jatuh di atas kota Saraqib di Idlib. (Agus Setiawan)